Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal SCO, Aliansi Anti-AS di Asia Tengah

Logo Shanghai Cooperation Organization (SCO) (Wikipedia.org/Shanghai Cooperation Organization)
Logo Shanghai Cooperation Organization (SCO) (Wikipedia.org/Shanghai Cooperation Organization)

Jakarta, IDN Times - Kekuatan pengaruh Amerika Serikat (AS) dan Barat telah terkenal melintasi berbagai benua. Meski begitu, tidak semua negara kemudian akan sepakat dengan gagasan-gagasan dari AS.

Di Asia Tengah, negara-negara post-Soviet, adalah blok yang sulit terpengaruh oleh kekuatan Paman Sam. Mereka lebih dekat dengan Rusia saat ini, juga dengan kekuatan raksasa baru Asia, yakni China.

Pada tahun 2001, sebuah kelompok aliansi dibentuk di Shanghai yang dipimpin oleh Rusia. Kelompok itu bernama SCO atau Shanghai Cooperation Organisation. Sebagian besar anggota SCO adalah negara Asia Tengah dan kini jadi lebih banyak melibatkan Asia Selatan.

Dapat dikatakan, SCO adalah aliansi negara-negara yang jadi benteng kekuatan Asia Tengah untuk menghalau pengaruh kekuatan Amerika Serikat.

1. Bermula dari Shanghai Five

Pelantikan Sekjen SCO Vladimir Norov pada tahun 2019 (eng.sectsco.org)
Pelantikan Sekjen SCO Vladimir Norov pada tahun 2019 (eng.sectsco.org)

Sebelum SCO terbentuk secara resmi, organisasi itu dimulai dari kerja sama antar pemerintah dari lima negara yang disebut Shanghai Five pada tahun 1996. Mereka adalah Republik Kazakhstan, Republik Rakyat China, Republik Kirgistan, Federasi Rusia dan Republik Tajikistan.

Dari Shanghai Five kemudian berubah menjadi Shanghai Cooperation Organisation (SCO) yang secara resmi dibentuk pada 15 Juni 2001 di Shanghai. Republik Uzbekistan masuk menjadi anggotanya dalam deklarasi itu. Total SCO beranggota enam negara yang sebagian besar adalah Asia Tengah.

Sisi menarik dari enam negara yang bergabung dalam SCO ini adalah mereka menempati wilayah yang mencakup tiga perlima atau 60 persen sebagian wilayah Eurasia. Populasinya rakyatnya jika digabung adalah seperempat dari populasi dunia.

2. Tujuan dan tugas utama SCO

Vladimir Norov, Sekjen SCO sejak 1 Januari 2019. (Twitter.com/Vladimir Norov)
Vladimir Norov, Sekjen SCO sejak 1 Januari 2019. (Twitter.com/Vladimir Norov)

Setelah dibentuk pada tahun 2001 di Shanghai, China, pembuatan dan penandatanganan piagam organisasi tersebut berlangsung pada Juni 2002 dalam pertemuan Kepala Negara di St. Petersburg, Rusia.

Menurut situs resmi organisasi, piagam itu akan berlaku secara efektif pada 19 September 2003. Piagam yang ditandatangani tersebut menjadi dokumen dasar hukum yang menguraikan tujuan, prinsip, struktur serta kegiatan inti anggota.

Tujuan dan tugas utama SCO menurut piagamnya, mencakup berbagai aspek kepentingan politik, ekonomi, sosial, budaya serta keamanan para anggota organisasi. Paling dasar adalah memperkuat saling percaya dalam bertetangga.

Berdasarkan pasal 1 piagam SCO, tujuan negara anggota akan mengembangkan kerja sama multi-profil untuk pemeliharaan dan penguatan dunia, serta stabilitas keamanan di kawasan.

Tugas negara-negara tersebut akan bekerja sama menanggulangi terorisme, separatisme dan ekstrimisme. Perdangan narkoba dan senjata ilegal, serta jenis kegiatan kriminal transnasional seperti migrasi ilegal juga akan ditangani.

Anggota SCO akan saling membantu dalam pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan budaya secara menyeluruh dan seimbang di kawasan demi peningkatan yang stabil dalam perbaikan kondisi kehidupan rakyat negara anggota.

Pencegahan konflik internasional dan penyelesaiannya dilakukan secara damai oleh negara-negara anggota dan bersama mencari solusi untuk masalah yang muncul di abad ke-21.

3. Markas utama SCO berada di dua negara

Salah satu sudut kota Tashkent, Uzbekistan. (Unsplash.com/ Farhodjon Chinberdiev)
Salah satu sudut kota Tashkent, Uzbekistan. (Unsplash.com/ Farhodjon Chinberdiev)

Sebagai organisasi internasional yang dimotori oleh Rusia dan China, bahasa resmi yang digunakan oleh organisasi tersebut adalah bahasa Rusia dan China.

SCO memiliki dua markas permanen yang berada di China dan Uzbekistan. Sekretariat utama SCO berada di kota Beijing sedangkan markas di kota Tashkent adalah Regional Anti-Terrorist Structure (RATS).

Badan pembuat keputusan tertinggi secara organisatoris adalah Head of State Council (HSC) yang melakukan pertemuan setahun sekali, dipimpin oleh Sekretaris Jenderal. Semua keputusan dan pedoman tentang organisasi dibahas dalam pertemuan tersebut.

Latihan militer juga secara teratur dilakukan di antara anggota untuk mempromosikan kerja sama dan koordinasi melawan terorisme dan ancaman eksternal lainnya, dan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.

4. India dan Pakistan bergabung sebagai anggota SCO

Pemimpin negara anggota SCO pada tahun 2019. (Wikipedia.org/www.kremlin.ru)
Pemimpin negara anggota SCO pada tahun 2019. (Wikipedia.org/www.kremlin.ru)

Pakistan adalah sekutu China. Dalam kesulitan keuangan, China adalah penolong bagi Pakistan. China telah menggelontorkan banyak investasi untuk mendukung infrastruktur negara tetangganya itu, dari mulai jalan, pelabuhan, bendungan dan sebagainya.

Sedangkan India adalah salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Jumlah populasinya yang banyak, membuat negara itu dapat mengambil keuntungan dari aktifitas perdagangannya.

Meskipun secara historis, Pakistan dan India hampir selalu bersitegang persoalan perbatasan Kashmir, namun mereka berdua mengajukan diri untuk menjadi anggota SCO.

Pada 9 Juni 2017 di KTT Astana, Kazakhstan, India dan Pakistan akhirnya menyelesaikan proses bergabung dengan SCO. Tahun tersebut adalah tanda perluasan keanggotaan pertama SCO sejak didirikan.

Agensi berita CGTN mengutip pernyataan SCO bahwa dengan bergabungnya India dan Pakistan, maka akan meningkatkan pengembangan dan potensi organisasi. Kelompok tersebut mewakili 40 persen populasi dunia dengan tambahnya dua negara.

SCO sendiri menurut beberapa pengamat, akan menjadi arena netral sebagai meja yang bisa menjadikan India dan Pakistan untuk berdialog berbagai masalah, seperti keamanan dan perdagangan.

Analisis berbeda disampaikan oleh Derek Grossman, seorang ahli pertahanan senior. Menurutnya, penerimaan India ke dalam SCO adalah inisiatif Moskow untuk menghambat Beijing menancapkan pengaruhnya lebuh kuat di Asia Tengah tapi juga mendekatkan hubungan ekonomi New Delhi dengan negara-negara post-Soviet. 

5. Rusia-China sebagai mesin utama SCO

Dengan diterimanya India dan Pakistan sebagai anggota penuh SCO, maka organisasi tersebut memiliki total anggota sebanyak delapan negara. 

SCO telah melebarkan sayap kerja sama ke beberapa wilayah lainnya, dari mulai Eropa, Timur Tengah bahkan sampai Asia Tenggara.

Negara-negara lain telah melirik dan menjalin hubungan dengan SCO, meski tidak sebagai anggota penuh, tapi dikui telah menjalin ikatan.

Dilansir dari situs resmi SCO, negara-negara dengan status pengamat dalam organisasi internasional tersebut adalah Belarusia, Afghanistan, Iran, dan Mongolia.

Kemudian negara-negara yang menjalin hubungan dengan SCO dalam status sebagai anggota khusus, yakni sebagai mitra dialog, adalah Armenia, Azerbaijan, Nepal, Turki, Sri Lanka dan Kamboja.

Hubungan Rusia dengan Barat telah memanas dalam beberapa tahun terakhir. Ini khususnya ketika pasukan Vladimir Putin mencaplok Krimea dari Ukraina pada tahun 2014. Rusia menjadi terkunci dalam blokade geopolitik.

Pada akhirnya, strategi Rusia adalah mendekatkan diri ke kekuatan raksasa ekonomi lain, juga membangun relasi lebih erat dengan negara post-Soviet. China menjadi rekan Rusia, yang seakan memiliki "musuh" yang sama, yakni Amerika Serikat.

Terbentuknya SCO juga karena dua negara itu sebagai mesin utama, dan menjadi benteng utama untuk menghadang pengaruh kekuatan AS khususnya di wilayah Asia Tengah.

Meski begitu, Rusia adalah negara yang sangat peka. Kekuatan ekonomi China yang agresif telah memberi pengaruh lebih besar bagi negara-negara Asia Tengah, yang beberapa di antaranya sangat kaya minyak.

Karena itu, posisi India sebagai saingan kekuatan ekonomi China yang diterima di SCO bisa jadi strategi untuk menghambat Beijing. Di sisi lain yang diharapkan, jika China, India dan Rusia memiliki persatuan yang erat, maka koalisi itu akan jadi salah satu koalisi yang tangguh. 

Pada Jumat, 17 September 2021, Iran resmi diterima sebagai anggota SCO. Para anggota organisasi itu secara bulat menerima Teheran. Kini SCO berarti memiliki sembilan anggota penuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us