Jakarta, IDN Times - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menghadapi ancaman penutupan dari Presiden AS Donald Trump dan CEO Tesla Elon Musk. Trump berniat memindahkan USAID ke bawah Departemen Luar Negeri AS sebagai bagian dari pemangkasan birokrasi federal.
Ribuan karyawan USAID dirumahkan dan diperintah bekerja jarak jauh menyusul pembekuan bantuan luar negeri AS secara global. Situasi ini memicu kekhawatiran serius mengingat USAID merupakan pemberi bantuan kemanusiaan terbesar di dunia.
Hakim federal Carl Nichols telah memblokir sementara upaya penutupan USAID pada Jumat (8/2/2025). Nichols memerintahkan penghentian rencana merumahkan 2.200 karyawan dan penarikan hampir semua pekerja USAID dari luar negeri. Hakim juga memerintahkan pengaktifan kembali 500 karyawan yang telah dirumahkan.