Analis senior urusan internasional di perusahaan konsultan Solaris Strategies Singapore Mustafa Izzuddin menilai, ungkapan Moe Zaw sebagai pernyataan prematur. Menurutnya, ASEAN hingga saat ini masih mengusahakan berbagai instrumen untuk mengakhiri krisis yang telah menewaskan lebih dari 845 orang, berdasarkan laporan asosiasi pemantau setempat.
"Namun hal itu dapat dimengerti mengingat situasi domestik yang berbahaya di Myanmar dan pemerintah alternatif di Myanmar belum dilibatkan oleh ASEAN," katanya.
Mustafa menambahkan, ASEAN perlu terlibat sesegera mungkin dengan pemangku kepentingan lain dalam krisis, agar mediasi menjadi efektif dan kredibel.
Di sisi lain, analis lainnya dari Singapura, Oh Ei Sun menyarankan supaya ASEAN menangguhkan partisipasi Myanmar dalam agenda regional. Menurut dia, diperlukan tindakan keras sebab junta selalu abai terhadap kecaman internasional dan kawasan.
"(ASEAN) juga harus mengadopsi langkah-langkah yang lebih tegas dalam interaksi ekonomi dan lainnya antara Myanmar dan negara-negara anggota. Itu bisa mengikuti jejak dan melengkapi langkah-langkah keras yang diadopsi oleh negara-negara lain terhadap Myanmar," terang dia.