Mengukur Hasil Pertemuan ASEAN-Junta Myanmar, Apa Bakal Ada Efeknya?

Jakarta, IDN Times - Utusan ASEAN meminta junta militer Myanmar untuk membebaskan semua tahanan politik dan membahas penerapan konsensus regional demi mengakhiri kekacauan sejak kudeta 1 Februari 2021.
Dilansir dari The Straits Times, junta yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing telah menunjukkan sedikit tanda untuk mengindahkan “konsensus lima poin” yang disepakati pada April di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Indonesia pada April lalu.
Pernyataan itu disampaikan oleh utusan ASEAN setelah bertemu dengan Min Aung di Yapyidaw, ibu kota Myanmar, pada Jumat (5/6/2021).
1. Tujuan utusan ASEAN mengunjungi Myammar
Utusan yang mengunjungi Myanmar adalah Sekjen ASEAN, Lim Jock Hoi, dan Menteri II Luar Negeri Brunei Darussalam, Erywan Pehin Yusof.
Pernyataan ASEAN tertanggal 5 Juni mengatakan, tujuan kunjungan adalah membahas bagaimana Myanmar akan mencapai solusi damai untuk kepentingan rakyatnya, dalam kerangka konsensus lima poin.
Selain itu, utusan ASEAN turut menyerukan pembebasan semua tahanan politik, termasuk anak-anak, perempuan, dan orang asing. Tiga kelompok terakhir tidak disebut secara spesifik dalam konsensus, namun mendapat dukungan dari anggota ASEAN.
Global New Light of Myanmar, media yang dikelola pemerintah, mengatakan pertemuan tersebut juga membahas implementasi awal terhadap kesepakatan ASEAN serta tindakan teror yang dilakukan oleh penentang junta.