Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengunjungi Turki untuk menyampaikan duka cita dan solidaritasnya pasca gempa mengguncang Turki-Suriah dua pekan lalu.
Blinken juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, guna membahas bantuan AS untuk proses penanganan dampak gempa.
Selain itu, Blinken juga membahas soal penjualan pesawat tempur F-16 serta proses Swedia dan Finlandia masuk NATO.
Dilansir Al Jazeera, Senin (20/2/2023), Blinken menaiki helikopter berdama Cavusoglu mengitari lokasi gempa, Provinsi Hatay, yang cukup parah kondisinya pasca gempa.
"Sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata. Semua bangunan hancur," kata Blinken.
AS juga akan menggelontorkan 50 juta dolar AS dalam Dana Bantuan Pengungsi dan Migrasi Darurat untuk membantu Turki-Suriah.
Total bantuan AS untuk penanganan gempa Turki-Suriah adalah 185 juta dolar AS.
Memasuki hari ke-12 setelah gempa dahsyat menghantam Turki-Suriah, lebih dari 46 ribu orang tewas dan lebih dari 84 ribu bangunan rusak parah, perlu dibongkar segera, atau runtuh.
Ketika Turki berupaya untuk mengelola bencana modern terburuknya, kekhawatiran tumbuh atas para korban tragedi di Suriah.
Program Pangan Dunia (WFP) menekan pihak berwenang di barat laut untuk berhenti memblokir akses ke daerah tersebut, untuk membantu ratusan ribu orang yang terdampak gempa bumi.
Korban tewas di Turki mencapai 40.642 orang, sementara negara tetangga Suriah melaporkan lebih dari 5.800 kematian, angka yang tidak berubah selama beberapa hari.
WFP telah mendesak otoritas Suriah di barat laut untuk menghentikan pemblokiran akses ke daerah tersebut, karena berusaha membantu ratusan ribu orang yang dilanda gempa bumi.
Direktur WFP, David Beasley, mengatakan badan itu kehabisan pasokan di sana dan meminta lebih banyak penyeberangan perbatasan dibuka dari Turki.
“Masalah yang kami hadapi (adalah dengan) operasi lintas garis ke Suriah barat laut di mana otoritas Suriah barat laut tidak memberi kami akses yang kami butuhkan,” kata Beasley di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.
Di Suriah, yang telah hancur oleh lebih dari satu dekade perang saudara, sebagian besar korban jiwa terjadi di barat laut.
Daerah tersebut dikuasai oleh para pejuang yang berperang dengan pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad, yang mempersulit upaya untuk mendapatkan bantuan kepada masyarakat.