Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menlu AS Antony Blinken dalam perhelatan World Economic Forum, Rabu 17 Januari 2023. (twitter.com/@wef)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, ada potensi untuk mendirikan negara Palestina. Namun, harus ada kerja sama timbal balik dengan Israel.

“Anda tidak akan mendapatkan keamanan sejati yang Anda perlukan jika tidak ada hal tersebut. Dan untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan Otoritas Palestina yang lebih kuat dan telah direformasi agar dapat memberikan pelayanan yang lebih efektif bagi rakyatnya sendiri," kata Blinken di Davos pada Rabu (17/1/2023), dilansir AFP.

Blinken menambahkan, Otoritas Palestina yang efektif hanya dapat beroperasi dengan dukungan dan bantuan Israel, bukan dengan Hamas.

“Bahkan Otoritas yang paling efektif pun akan mendapat banyak masalah jika mendapat oposisi aktif dari pemerintah Israel mana pun,” kata dia.

1. Solusi damai

Ilustrasi (Unsplash.com/Ahmed Abu Hameeda)

Seruan Blinken pada Rabu merupakan salah satu langkah konkret yang diusulkannya dalam WEF. Pada kesempatan itu, Blinken menyerukan Israel agar membantu Palestina, dengan mengatakan bahwa keamanan jangka panjang Israel sedang dipertaruhkan.

AS mendukung seruan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memberantas Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, namun menyerukan Otoritas Palestina, yang dipimpin oleh Mahmud Abbas di Tepi Barat secara bertahap mengambil alih kendali di Jalur Gaza.

Sementara itu, Netanyahu telah lama mengecam Otoritas Palestina dan bersikap skeptis terhadap negara Palestina. Terlebih, kehadiran Hamas di Gaza membuat kebencian Netanyahu semakin meningkat terhadap Palestina.

2. Saudi akan mengakui Israel jika negara Palestina didirikan

Editorial Team

Tonton lebih seru di