Ilustrasi - Biji-biji gandum ditempatkan di atas bendera Ukraina dan Rusia. (ANTARA/Reuters/Dado Ruvic/as)
Setahun lalu, sejumlah pejabat PBB memuji kesepakatan ini, terutama dari pihak Rusia dan Ukraina. Mereka melihat implementasi rencana cukup cepat, apalagi kesepakatan dibuat setelah invasi Rusia ke Ukraina terjadi.
Pusat pemantauan pergerakan kapal pun dibangun di Istanbul, Turki. Berdasarkan kesepakatan tersebut, pejabat Ukraina akan memandu kapal melalui jalur yang aman untuk menuju tiga pelabuhan utama, termasuk pelabuhan Odesa yang juga dibombardir pasukan Moskow.
Kemudian kapal akan keluar dari teritorial Ukraina di Laut Hitam, transit di Selat Bosphorus dan masuk pelabuhan Turki untuk diperiksa. Selanjutnya, kapal-kapal tersebut baru berlayar ke tujuan masing-masing.