Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBB: Ukraina-Rusia Akhirnya Sepakat Perpanjang Ekspor Gandum 4 Bulan

ilustrasi (Unsplash.com/Melissa Askew)

Jakarta, IDN Times - Di tengah perang yang masih berlangsung, Rusia dan Ukraina menjalin kesepakatan untuk memungkinkan ekspor gandum dan biji-bijian lain dengan aman. Menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, kedua negara yang sedang berperang itu sepakat perpanjang perjanjian hingga empat bulan ke depan.

Perjanjian Rusia-Ukraina untuk ekspor biji-bijian dengan aman ditengahi oleh Turki dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Rusia-Ukraina merupakan pemasok gandum dan bahan pupuk terbesar di dunia dan kesepakatan tersebut telah membantu menurunkan harga pangan global.

1. PBB sambut baik perpanjangan kesepakatan Rusia-Ukraina

Antonio Guterres, Sekjen PBB (Twitter.com/UN Spokesperson)

Perang Rusia di Ukraina telah memiliki dampak yang meluas secara global. Salah satunya adalah ancaman kelaparan di beberapa wilayah dunia karena kenaikan harga pangan dan kurangnya pasokan gandum.

Rusia dan Ukraina menjalin kesepakatan untuk mengekspor gandum dan pupuk dengan aman melalui Laut Hitam, yang ditengahi oleh PBB dan Turki. Pada Kamis, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan perjanjian itu akan diperpanjang selama 120 hari, dilansir The Moscow Times.

"Saya menyambut baik kesepakatan semua pihak untuk melanjutkan Black Sea Grain Initiative untuk memfasilitasi navigasi ekspor biji-bijian, bahan makanan, dan pupuk yang aman dari Ukraina," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

2. PBB akan hilangkan hambatan ekspor produk dari Rusia

Kesepakatan ekspor gandum dan pupuk yang aman lewat Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative akan berakhir pada Sabtu. Sebelum waktu perjanjian itu habis, kedua negara yang masih berperang itu kembali bersedia untuk memperpanjangnya.

Antonio Guterres bahagia dengan keputusan itu dan mengatakan akan berkomitmen penuh untuk menghilangkan hambatan untuk ekspor bahan makanan dan pupuk dari Federasi Rusia, kutip Al Jazeera.

Rusia sebelumnya mengeluh dan pernah mundur dari perjanjian karena ekspor biji-bijian Ukraina ke pasar global berjalan lancar, sedangkan ekspor bahan makanan dan bahan pupuk dari negaranya mengalami hambatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan Moskow sepakat tetap berpegang pada perjanjian tanpa perubahan dalam syarat atau ruang lingkup.

3. Turki dan Eropa puji perpanjangan kesepakatan Rusia-Ukraina

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Twitter.com/Recep Tayyip Erdogan)

Di bidang industri pertanian, baik Ukraina atau Rusia adalah negara yang memiliki posisi penting. Ukraina sebagai pengekspor gandum besar dan Rusia adalah pengekpor bahan pupuk yang signifikan untuk pasar global.

Perjanjian Rusia-Ukraina dan kelancaran ekspor produk dari kedua negara itu dapat menghindari krisis pangan global yang mengancam saat ini.

Melansir Deutsche Welle, Presiden Erdogan memuji perpanjangan kesepakatan yang terbaru. Dia mengatakan betapa penting dan bermanfaatnya perjanjian tersebut bagi pasokan dan keamanan pangan dunia.

Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, menggambarkan perpanjangan kesepakatan itu sebagai kabar baik bagi dunia yang sangat membutuhkan gandum, biji-bijian dan pupuk.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us