Dilansir Associated Press, tiga tawanan Israel, Romi Gonen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher, telah dibebaskan dari Gaza oleh Hamas. Menurut dokter Israel, ini sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata tahap pertama dan mereka dalam keadaan sehat.
Mereka bertiga adalah yang pertama di antara 33 sandera Israel yang akan dibebaskan dalam enam minggu mendatang berdasarkan kesepakatan yang mencakup jeda pertempuran, pembebasan hampir 2 ribu tahanan Palestina, dan peningkatan pengiriman bahan bakar dan bantuan untuk Gaza.
Meski begitu, masih banyak yang mempertanyakan mengenai nasib hampir 100 orang lainnya yang diculik dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang masih ditawan di Gaza
Sementara itu, pasukan Israel membebaskan 90 warga Palestina yang ditahan di penjara Ofer, dekat kota Ramallah di Tepi Barat. Mereka yang dibebaskan adalah wanita atau remaja, yang telah ditahan atas apa yang disebut Israel sebagai pelanggaran yang terkait dengan keamanannya. Hal ini mulai dari melempar batu dan mempromosikan kekerasan di media sosial hingga tuduhan yang lebih serius, seperti percobaan pembunuhan.
Banyak di antara mereka yang dibebaskan mengungkapkan kegembiraan bercampur duka atas kehancuran yang ditimbulkan perang di Gaza. Salah satu dari mereka adalah Khalida Jarrar, 62 tahun, yang merupakan anggota terkemuka Front Populer untuk Pembebasan Palestina. Sejak penangkapannya pada akhir 2023, ia ditahan di bawah penahanan administratif yang dapat diperpanjang tanpa batas waktu, yakni sebuah praktik yang banyak dikritik yang digunakan oleh Israel terhadap warga Palestina.
"Ada perasaan ganda yang sedang kita alami, di satu sisi perasaan kebebasan yang membuat kita berterima kasih kepada semua orang, dan di sisi lain rasa sakit karena kehilangan begitu banyak martir Palestina," ujarnya.