Menlu Retno Ungkap Hasil Pertemuan Jokowi-MBZ di UEA

18 Jul 2024, 15:37 WIB

Sonya Michaella

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat mendampingi Presiden Joko Widodo di Uni Emirat Arab. (dok. Kemlu RI)

Intinya sih...

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendampingi Jokowi dalam pertemuan dengan Presiden UEA, MBZ di Abu Dhabi.
Peningkatan signifikan perdagangan bilateral antara Indonesia dan UEA, surplus 0,29 miliar dolar AS, serta kerjasama CEPA yang sudah berlaku sejak September 2023.
Kerja sama investasi yang semakin kuat, pembangunan PLTS terapung di Cirata hingga 500 MW, groundbreaking Mangrove Research Center di Bali, dan pemberian Zayed Award for Human Fraternity 2024 kepada NU dan Muhamadiyah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi baru saja mendampangi Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo dalam pertemuannya dengan Presiden Uni Emirat Arab, Mohamed bin Zayed atau MBZ di Istana Al Watan, Abu Dhabi, kemarin.

Selama kunjungan ini, Jokowi telah melakukan pertemuan bilateral dengan MBZ dalam bentuk plenary dan dilanjutkan dalam bentuk tete-a-tete atau pertemuan terbatas.

“Sebagaimana diketahui PEA adalah salah satu mitra penting Indonesia di Timur Tengah. Dalam 10 tahun terakhir ini hubungan kedua negara berkembang dengan cepat,” kata Retno dalam keterangannya, Kamis (18/7/2024).

1. Perdagangan meningkat signifikan

Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE), Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Abu Dhabi (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam isu perdagangan, terjadi peningkatan cukup signifikan di mana angka perdagangan di tahun 2015 sampai 2023 mengalami peningkatan 52 persen dan di tahun 2023 mencapai 3,282 milliar dolar AS.

“Selain mengalami peningkatan angka perdagangan bilateral, posisi Indonesia juga bergerak dari defisit menjadi surplus. Tahun 2023, Indonesia mencatatkan surplus sebesar 0,29 milliar dolar AS,” ucapnya.

Indonesia dan UEA juga telah memiliki kerjasama Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang sudah mulai berlaku September 2023. UEA merupakan negara pertama di Timur Tengah di mana Indonesia memiliki CEPA.

“Dan guna mendukung kegiatan ekonomi, termasuk perdagangan, telah ditandatangani pula kerjasama sama antara Bank Indonesia dan Bank Sentral PEA terkait sistem pembayaran. Di dalam pertemuan, Presiden juga menyambut baik kerja sama di bidang industri strategis antara lain kerja sama pembangunan kapal Landing Platform Dock (LPD) untuk Angkatan Laut PEA yang dilakukan PT PAL dengan Tawazun,” ungkap Retno.

2. Singgung soal IKN

Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE), Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Abu Dhabi (dok. Sekretariat Presiden)

Selain itum Jokowi juga menyinggung kerja sama investasi, di mana investasi UEA ke Indonesia semakin kuat.

“Dan salah satunya yang jadi fokus Indonesia saat ini adalah pembangunan IKN dan hilirisasi industri. Dan khusus untuk isu ini secara lebih detail dibahas dalam pertemuan tete-a-tete atau pertemuan terbatas,” tutur Retno.

3. Kerja sama iklim, energi bersih serta kerja sama budaya

Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE), Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Abu Dhabi (dok. Sekretariat Presiden)

Lalu, Jokowi dan MBZ juga membahas soal kerja sama iklim dan energi bersih. Jokowi menyampaikan apresiasi dukungan investasi UEA antara lain pengembangan PLTS terapung di Cirata yang akan dikembangkan hingga 500 MW. Presiden juga menyambut baik groundbreaking Mangrove Research Center di Bali dan serja sama PLTN antara BRIN & ENEC.

“Presiden juga menyambut baik pemberian Zayed Award for Human Fraternity 2024 kepada NU dan Muhamadiyah untuk mendukung toleransi dan moderasi Islam. Sebagai penutup pertemuan bilateral, Presiden Jokowi mengundang Presiden MBZ untuk berkunjung ke Indonesia,” kata Retno.