Menlu Sugiono di FMM BRICS di Rio de Janeiro, Brasil. (Dok. Kemlu RI)
Dalam sesi pertama berjudul ‘Peran BRICS dalam Menghadapi Krisis Global dan Regional serta Mendorong Perdamaian dan Keamanan,’ Menlu Sugiono menegaskan, BRICS harus mengambil peran yang lebih aktif dan konstruktif dalam mendorong perdamaian dunia.
Sugiono menyoroti situasi di Gaza yang dianggapnya sebagai bukti kegagalan masyarakat global dalam menegakkan hukum humaniter internasional.
“BRICS harus terdepan dalam memperjuangkan hukum internasional. Penegakan hukum harus adil, konsisten, dan tanpa standar ganda. Tidak ada seorang pun yang kebal hukum,” kata Menlu Sugiono, dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (29/4/2025).
Ia menggarisbawahi, tindakan sepihak dan pelanggaran hukum internasional memperdalam ketidakpercayaan dan ketimpangan global.
“Kita harus melindungi lembaga hukum internasional dari penegakan hukum yang selektif dan campur tangan politik. Perintah dan fatwa Mahkamah Internasional harus dihormati. Dewan Keamanan PBB harus diberi kewenangan untuk melaksanakan mandatnya secara efektif," kata Sugiono.