Menteri Israel Ancam Mundur jika Gencatan Senjata Disetujui

Jakarta, IDN Times - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir mengancam mundur dari kabinet PM Benjamin Netanyahu jika kesepakatan gencatan senjata Gaza disetujui. Ancaman muncul saat negosiasi pembebasan sandera antara Israel dan Hamas memasuki tahap kritis di Qatar.
Ben-Gvir mengajak Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich bergabung menentang kesepakatan tersebut. Ia menyebut kesepakatan ini akan membuat Israel tunduk dan menyerah pada Hamas.
Pengunduran diri Ben-Gvir tidak akan berdampak signifikan terhadap stabilitas pemerintahan Netanyahu. Namun, langkah ini bisa mempersulit Netanyahu mengajukan legislasi terkait kesepakatan tersebut.
1. Detail kesepakatan yang ditentang Ben-Gvir
Rancangan kesepakatan gencatan senjata Gaza mencakup beberapa poin krusial. Fase pertama akan membebaskan 33 sandera termasuk anak-anak, perempuan, laki-laki di atas 50 tahun, serta mereka yang sakit dan terluka.
Israel berkomitmen membebaskan 1.000 tahanan Palestina selama fase pertama yang direncanakan berlangsung 60 hari. Pasukan Israel juga akan melakukan penarikan bertahap dari beberapa wilayah, termasuk Koridor Netzarim.
"Kesepakatan ini menghapus pencapaian perang, tidak membebaskan semua sandera, dan mempertaruhkan nasib sandera lain yang tidak termasuk dalam kesepakatan," ujar Ben-Gvir pada Selasa (15/1/2025), dilansir dari Hareetz.
Otoritas Israel menyebut kesepakatan tersebut masih dalam tahap perumusan. Ia menyebut masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan.