Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera Mesir. (unsplash.com/ludovico di giorgi)

Jakarta, IDN Times - Mesir mengecam keputusan Israel untuk memperluas pembangunan pemukiman di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki. Kairo menyebut tindakan tersebut mencerminkan kurangnya keinginan Tel Aviv untuk mencapai perdamaian yang adil di kawasan.

"Keputusan Israel tersebut adalah pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah," kata Kementerian Luar Negeri Mesir, dikutip dari Anadolu Agency pada Senin (16/12/2024).

Pada 15 Desember, Israel menyetujui rencana yang diusulkan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk meningkatkan pembangunan permukiman Israel di Dataran Tinggi Golan dengan anggaran melebihi 40 juta shekel (sekitar Rp178 miliar).

1. Separuh populasi di Dataran Tinggi Golan dihuni oleh pemukim Yahudi

Mesir mengatakan bahwa ekspansi berkelanjutan Israel dalam merebut tanah Arab dan mengubah susunan demografi wilayah yang diduduki jelas melanggar hukum internasional.

Kairo juga menyerukan kepada pihak-pihak internasional yang aktif dan Dewan Keamanan PBB untuk memikul tanggung jawabnya dalam menolak pelanggaran kedaulatan Suriah tersebut, serta mengakhiri aktivitas permukiman Israel.

Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki Israel secara ilegal berdasarkan hukum internasional sejak perang Timur Tengah pada tahun 1967. Saat ini, sekitar 50 ribu orang tinggal di wilayah itu, di mana setengahnya adalah pemukim Israel dan separuh lainnya warga Arab yang terdiri dari Druze, Alawi dan lainnya.

Ada 33 pemukiman Yahudi di Golan yang diduduki, yang tergabung dalam apa yang disebut Dewan Regional Golan. Permukiman-permukiman tersebut dianggap ilegal menurut hukum internasional, yang dibantah Israel.

2. Israel kerahkan militer ke Dataran Tinggi Golan

Editorial Team

EditorRahmah N

Tonton lebih seru di