Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Mesir (Pixabay/Ivabalk)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Mesir kini tengah berupaya untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Saat ini dilaporkan jumlah bantuan kemanusiaan ke Gaza menurun lantaran gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berakhir.

Dilansir Middle East Online, Jumat (8/12/2023), Kepala Badan Informasi Negara Mesir Diaa Rashwan mengatakan bahwa Kairo tidak akan membiarkan Israel mendorong warga Palestina meninggalkan rumahnya sendiri.

“Israel mendorong warga Palestina mengungsi dari utara ke selatan, lalu sekarang dari selatan menuju perbatasan Rafah, dekat Mesir,” kata Rashwan.

Menurut dia, Israel bisa saja mendorong warga Palestina untuk mengungsi ke Yordania demi mengosongkan Jalur Gaza.

Rafah adalah satu-satunya perbatasan untuk jalur masuk bantuan kemanusiaan dari seluruh dunia ke Gaza. Di perbatasan tersebut, semua bantuan pun harus dicek terlebih dahulu oleh otoritas Israel.

1. Jumlah bantuan kemanusiaan terus menurun

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa jumlah truk berisi bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza terus menurun setiap harinya. Awalnya hampir 200 truk per hari ketika gencatan senjata, kini bahkan kurang dari 100 truk.

Mesir bersama PBB kini tengah melobi Israel agar bisa membuka akses kemanusiaan tanpa syarat untuk membantu para warga Palestina yang terdampak serangan Israel di Gaza.

2. Israel tambah pasokan BBM ke Gaza

Editorial Team

Tonton lebih seru di