Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Bulan Gaza Dibombardir Israel, 16.456 Orang Tewas

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))
Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jakarta, IDN TImes - Dua bulan sudah Israel meluncurkan serangan ke Jalur Gaza. Bahkan, kini Israel telah melebarkan serangannya ke selatan Gaza, yang semula menjadi wilayah mengungsi para warga Palestina dari utara.

Dilansir dari Wafa Agency, Jumat (8/12/2023), setidaknya 16.456 orang telah tewas di Jalur Gaza selama serangan Israel ini. Sementara, 42.250 orang dilaporkan terluka.

Tak hanya di Gaza, serangan Israel di Tepi Barat pun kini meningkat. Para pemukim Israel kerap menyerang warga Palestina.

“Jumlah korban tewas di Tepi Barat menjadi 265 orang dan 3.250 orang terluka di Tepi Barat,” sebut pernyataan dari Kementerian Kesehatan Palestina.

1. Lebih dari 60 persen rumah di Gaza hancur

Ilustrasi serangan roket di Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Ilustrasi serangan roket di Gaza (ANTARA FOTO/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Kemenkes Palestina melaporkan bahwa lebih dari 60 persen rumah di Gaza telah hancur, antara lain 56 ribu unit hancur total dan 224 ribu unit hancur sebagian.

“Pendudukan Israel telah meningkatkan serangan terhadap rumah sakit, mengepung dan menggerebek rumah sakit dan menyerang ambulans,” lanjut pernyataan itu.

2. Israel tambah pasokan BBM ke Gaza

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))
Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Kabinet Keamanan Israel akhirnya menyetujui peningkatan pasokan BBM ke Jalur Gaza untuk menghindari parahnya krisis kemanusiaan di sana.

Keputusan ini diambil secara internal, sebelum diajukan ke seluruh anggota kabinet untuk mendapatkan persetujuan resmi. Keputusan ini juga ditetapkan setelah Israel terus ditekan oleh Amerika Serikat (AS) untuk membuka akses kemanusiaan tanpa syarat ke Gaza.

Berakhirnya gencatan senjata pada awal Desember ini mengakibatkan Israel memutuskan untuk mengurangi separuh dari pasokan BBM untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Aksi Israel ini jelas memperparah situasi kemanusiaan di Gaza.

3. Biden tekan Netanyahu agar tidak menyerang warga sipil

Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @POTUS)
Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @POTUS)

Presiden AS Joe Biden kembali meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengutamakan perlindungan warga sipil di Jalur Gaza.

“Perlunya Israel untuk memisahkan penduduk sipil dari Hamas termasuk melalui koridor yang memungkinkan orang untuk berpindah dengan aman dari wilayah pertempuran tertentu,” kata Biden dalam panggilan telepon dengan Netanyahu.

Pernyataan yang sama juga dirilis oleh Gedung Putih di mana AS meminta agar akses bantuan kemanusiaan ke Gaza dibuka tanpa syarat.

“Presiden Biden menggarisbawahi pentingnya aliran bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dan berkesinambungan di Gaza. Lebih banyak bantuan yang dibutuhkan secara menyeluruh,” sebut pernyataan Gedung Putih.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us