Jakarta, IDN Times - Meta menyatakan keprihatinan atas kegagalan perusahaan untuk manghapus video viral yang menunjukkan dua pria terluka parah setelah diduga dipukuli karena orientasi seksual mereka.
Video yang diunggah di Nigeria itu dilaporkan telah dilihat lebih dari 3,6 juta kali antara Desember 2023 hingga Februari 2024, dan tetap ada di platform selama sekitar lima bulan meski sudah dilaporkan beberapa kali.
Nigeria merupakan salah satu dari lebih dari 30 negara di Afrika yang masih mengkriminalisasi homoseksualitas. Hukum yang ada sering digunakan untuk menargetkan serta menangkap secara ilegal orang-orang yang diduga gay, dan tindak kekerasan terhadap mereka sering diabaikan.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Meta menangani konten yang melanggar kebijakan komunitas dan menyoroti kurangnya dukungan untuk bahasa yang digunakan di video.