Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pemandangan reruntuhan di Gaza. (pixabay.com/hosnysalah)

Jakarta, IDN Times - Keluarga korban serangan Hamas menggugat pengusaha Palestina-Amerika Serikat (AS), Bashar Masri, di Pengadilan Federal Washington. Gugatan tersebut menuduh Masri membantu Hamas dengan propertinya di Gaza yang digunakan untuk membangun terowongan dan menyimpan senjata.

Sekitar 200 penggugat bergabung dalam kasus ini, termasuk keluarga Hersh Goldberg-Polin, sandera Amerika-Israel yang tewas dan Duta Besar Israel untuk AS, Yechiel Leiter. Meski gugatan tidak menyebut Masri mengetahui rencana serangan sebelumnya, tetapi tuduhan menyatakan dia sadar adanya infrastruktur militer Hamas di propertinya.

"Properti yang dibangun terdakwa dengan Hamas bukan hanya digunakan dalam serangan 7 Oktober. Pembangunan itu juga sengaja mendukung kebohongan Hamas bahwa mereka peduli dengan ekonomi Gaza dan ingin hidup berdampingan dengan Israel," demikian bunyi gugatan tersebut, dilansir NYT.

1. Properti Masri diduga jadi sarana operasi Hamas

Tiga properti milik Masri disebut berperan dalam serangan 7 Oktober 2023. Salah satunya kawasan industri Gaza dekat Kibbutz Nahal Oz, komunitas perbatasan Israel yang diserang Hamas. Kawasan ini dikembangkan dengan dana dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID).

Gugatan menyebut kawasan industri ini memiliki jaringan terowongan bawah tanah rumit. Penggalian terowongan diduga ditutup dengan proyek tenaga surya tahun 2022 yang listriknya dialihkan untuk keperluan Hamas. Lokasi ini kemudian telah dihancurkan militer Israel.

Dua properti lainnya adalah hotel Blue Beach Resort dan Ayan Hotel yang berdampingan. Pada 2014, Israel pernah menuduh Hamas menembakkan roket dari Ayan Hotel. Menurut gugatan, Blue Beach Resort memiliki terowongan yang terhubung ke pangkalan pelatihan Hamas.

Pasukan Israel menyatakan Hamas menggunakan hotel tersebut sebagai tempat merencanakan dan melaksanakan serangan. Masri diduga berkoordinasi dengan pejabat Hamas dalam pengembangan properti dan sering mengunjunginya meski tahu ada aktivitas militer di sana.

2. Masri bantah tuduhan

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di