Bendera Pakistan (pexels.com/Talha Riaz)
Yousaf Bashir termasuk di antara penumpang yang diizinkan meninggalkan kereta. “Terjadi ledakan besar. Semua orang ketakutan dan orang-orang berteriak serta menangis keras. Kami berbaring selama ledakan. Semua orang berbaring di kereta karena ada tembakan juga," kata dia.
Dia mengatakan militan datang setelah penembakan berhenti dan menuntut semua penumpang turun dari kereta atau mereka akan dibunuh.
“Mereka membebaskan anak-anak saya, istri saya dan saya juga. Mereka memperingatkan kami untuk tidak melihat ke belakang dan terus berjalan. Saya tidak melihat berapa banyak orang yang tertinggal,” kata Bashir.
Mereka yang diizinkan BLA untuk meninggalkan kereta menggambarkan berjalan menuju tempat aman melalui medan pegunungan yang terjal selama lebih dari tujuh jam semalam.
BLA mengatakan pembajakan itu adalah respons langsung terhadap pendudukan kolonial Pakistan selama puluhan tahun di Balochistan dan kejahatan perang tanpa henti yang dilakukan terhadap orang-orang Baloch.
Balochistan, wilayah yang luas tetapi tertinggal yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan. Selama beberapa dekade telah menjadi rumah bagi pemberontakan separatis yang berperang melawan negara dan militer Pakistan, yang dituduhnya mengabaikan dan mengeksploitasi wilayah tersebut.