Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tentara Pakistan Bunuh 30 Militan di Perbatasan Afghanistan 

Ilustrasi pasukan militer. (unsplash.com/Dominik Sostmann)

Jakarta, IDN Times – Militer Pakistan pada Selasa (18/2/2025) mengklaim telah membunuh 30 anggota militan di perbatasan negaranya dengan Afghanistan. Aksi itu dilakukan dalam operasi intelijen di distrik suku Waziristan Selatan.

"Operasi pembersihan sedang dilakukan untuk membasmi militan lain yang ditemukan di daerah tersebut. Pasukan keamanan Pakistan bertekad membasmi ancaman terorisme dari negara ini,” bunyi pernyataan militer Pakistan, dilansir dari Anadolu Agency.

Pakistan telah mengalami lonjakan serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir, terutama di perbatasan Afghanistan. Islamabad menuduh Afghanistan tak mengambil tindakan terhadap militan yang berkaitan dengan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

Milisi itu diduga beroperasi dari wilayah Afghanistan. Kabul membantah tuduhan tersebut.

1. Serangan balasan militan tewaskan tujuh orang

Pada Selasa malam, tujuh orang ditemukan tewas dalam bus setelah dibantai oleh militan di provinsi Balochistan. Para korban sedang dalam perjalanan dari ibu kota provinsi Quetta ke provinsi Punjab bagian tengah, lalu diadang di wilayah Barkhan.

Polisi daerah dan para korban selamat mengatakan bahwa para penyerang menembak mati tujuh penumpang setelah memastikan identitas etnis Punjabi mereka.

Tak ada kelompok yang langsung mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut. Namun, kecurigaan jatuh pada Tentara Pembebasan Baloch (BLA) yang dilarang.

Kelompok separatis tersebut sering melakukan serangan mematikan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil dari wilayah lain di Pakistan yang bekerja di Balochistan yang kaya sumber daya alam.

2. Dua serangan yang berkaitan

Bendera Pakistan (Unsplash.com/Abuzar Xheikh)

Dilansir VOA, Kepala Menteri Provinsi, Sarfaraz Bugti, mengecam pembunuhan penumpang bus sebagai tindakan pengecut. Ia menulis di X bahwa pasukan paramiliter dan polisi Pakistan secara aktif mengejar para teroris untuk membawa mereka ke pengadilan.

Serangan tersebut mendorong pihak berwenang di Balochistan untuk memerintahkan kendaraan penumpang lainnya untuk menghentikan perjalanan mereka sementara.

Sementara itu, militer mengatakan ada kaitan antara serangan mereka yang menewaskan 30 orang di distrik suku Waziristan Selatan dengan pembantaian tersebut. Orang-orang yang terbunuh disebut sebagai "khawarij" yang digunakan oleh pemerintah untuk mengidentifikasi anggota TTP.

TTP belum mengomentari bentrokan yang dilaporkan. Belum ada kemungkinan untuk memverifikasi klaim pemerintah melalui sumber independen di distrik yang dilanda kekerasan tersebut.

3. Operasi TTP semakin meningkat

Ilustrasi pasukan militer. (unsplash.com/Dominik Sostmann)

Wilayah Waziristan dan distrik-distrik terdekat di sepanjang perbatasan Afghanistan menghadapi serangan militan hampir setiap hari yang menargetkan pasukan Pakistan, petugas polisi dan berbagai entitas pemerintah. TTP mengklaim bertanggung jawab atas sebagian besar serangan tersebut.

Kekerasan telah menewaskan puluhan personel keamanan Pakistan dalam dua bulan pertama tahun 2025 saja. Pejabat militer mengklaim bahwa operasi kontra pemberontakan balasan telah menewaskan sejumlah besar anggota TTP.

Islamabad menuduh TTP berlindung di kamp pelatihan Afghanistan untuk melakukan serangan teroris lintas batas. Pemerintah Taliban di Kabul, yang tidak diakui oleh negara mana pun, menolak tuduhan Pakistan.

Laporan terbaru oleh Tim Pemantauan Sanksi dan Dukungan Analisis PBB yang dirilis minggu lalu menyoroti kekhawatiran Pakistan. Laporan itu menyatakan bahwa TTP telah meningkatkan secara signifikan serangannya di negara tersebut.

Laporan tersebut mencatat bahwa Kabul terus menyediakan ruang logistik dan operasional serta dukungan finansial bagi TTP. Ditambahkannya bahwa kelompok militan tersebut mendirikan pusat pelatihan baru di provinsi Kunar, Nangarhar, Khost, dan Paktika di Afghanistan.

Pemerintah Taliban menolak temuan PBB tersebut dan menyatakan tidak akurat serta bertentangan dengan kenyataan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us