Jakarta, IDN Times - Panglima militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah Al-Burhan mengatakan dia tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan mana pun yang datang setelah masa transisi. Keputusannya itu disampaikan pada hari Minggu (7/11/2021) kepada Al Jazeera.
Burhan juga membantah bahwa tentara bertanggung jawab atas kematian para pengunjuk rasa yang menentang pengambilalihan militer. Protes anti-kudeta nasional telah terjadi sejak perebutan kekuasaan 25 Oktober oleh militer, yang kemudian dibalas dengan tindakan keras dan mematikan oleh aparat.