Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Miris, Burung Ini Hanya Tersisa 14 Ekor di Alam Liar

ABC.net.au

Sebuah spesies burung berjenis "orange-bellied parrots" atau burung nuri berperut jingga dikabarkan hanya tersisa 14 ekor di alam liar. Dari jumlah tersebut, jumlah burung betina hanya tersisa 3 ekor. Selain jumlah betina yang sedikit, ancaman kepunahan terhadap spesies yang hidup di Tasmania Australis ini juga tinggi karena mereka memiliki kebiasaan bermigrasi.

Beberapa tahun yang lalu, pemerintah Tasmania sempat membuat sebuah penangkaran burung untuk melindungi spesies ini. Penangkaran ini juga dibuat sebagai rumah sementara sebelum mereka kembali dilepasliarkan. Namun, upaya itu tak banyak membantu. Jumlah jenis nuri ini tak bertambah banyak. Sebaliknya, jumlah kawanan mereka di alam liar makin berkurang, terlebih setelah terserang wabah penyakit bulu pada tahun 2015 lalu. Dengan hanya tersisa 14 burung liar, beberapa organisasi akhirnya memutuskan untuk menggalang dana untuk melakukan penyelamatan secara terpadu. 

Penggalangan dana direspons positif.

Default Image IDN

Pekan lalu, beberapa ilmuwan dari Australia National University memulai kampanye penggalangan dana untuk membiayai perlindungan burung langka ini dari kepunahan. Seperti dikutip dari ABC.net.au, upaya itu mendapatkan respons posifit dari publik. Hanya dalam tiga hari, dana yang terkumpul mencapai $ 60.000 atau sekitar Rp 607 juta.

Menargetkan dana $ 140.000.

Default Image IDN

Salah satu peneiliti, Dejan Stojanovic mengatakan bahwa mereka menargetkan dana sekitar $140.000 atau sekitar Rp 1,41 miliar. Jika dana itu terkumpul, maka setiap nuri akan mendapatkan jatah dana sekitar $ 10.000 per ekor. Kabar terkahir menyebutkan bahwa dana yang terkumpul sudah mencapai $130.000 atau setara Rp 1,31 miliar.

Peneliti temukan beberapa sarang.

Default Image IDN

Pekan lalu, para peneliti melakukan pemeriksaan ke alam liar. Hasilnya, mereka menemukan beberapa sarang burung Nuri jenis ini. Temuan ini seolah menjadi harapan baru bagi penyelamatan spesies tersebut. Nantinya, setiap telur yang ada di alam liar akan ditangkarkan di pusat penangkaran. Setelah menetas, mereka akan dirawat di tempat itu sebelum dilepasliarkan.

Proses yang tak mudah.

Default Image IDN

Para peneliti mengakui bahwa proses penangkaran ini bukan perkara mudah. Selain butuh waktu panjang, tak ada jaminan kesuksesan dalam upaya ini. Namun, mereka mengaku akan terus melakukan berbagai cara agar para Nuri ini tak punah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Faiz Nashrillah
EditorFaiz Nashrillah
Follow Us