Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Moldova (x.com/EUinMoldova)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Moldova, pada Jumat (11/10/2024), resmi memblokir akun Telegram yang diduga berkaitan dengan jaringan oligarki pro-Rusia, Ilan Shor. Keputusan ini untuk menghindari jual-beli suara untuk menolak referendum bergabung dengan Uni Eropa (UE). 

Beberapa hari lalu, UE sudah mengecam intervensi Rusia dalam pilpres dan referendum UE di Moldova. Brussels juga menjatuhkan sanksi kepada Gubernur Gagauzia Evghenia Gutul dan beberapa pejabat lainnya atas keterlibatannya memengaruhi warga untuk mendukung Rusia. 

1. Memblokir 15 akun Telegram yang diduga berada dalam jaringan Shor

Politikus pro-Rusia di Moldova, Ilan Shor. (facebook.com/ilanshorofficial)

Inspektorat Investigasi Nasional Moldova (INI) mengumumkan pemblokiran 15 akun Telegram dan 95 chatbot yang memiliki kaitan dengan rencana Ilan Shor untuk mengubah hasil pilpres dan referendum di Moldova. 

"Kami sudah mencari informasi dari Telegram terkait administrator dari chatbot tersebut, beserta dengan alamat IP yang digunakan oleh pemiliknya. Kami sudah mendapatkan nomor telepon dan orang yang terlibat di dalamnya," terangnya, dilansir dari Balkan Insight.

"Permintaan sudah diserahkan yang bertujuan mengungkap pendanaan ilegal kepada sejumlah partai politik dan kelompok yang menginisiasinya. Pendanaan ini juga terkait dengan kasus pencucian uang yang dilakukan oleh organisasi kriminal," tambahnya. 

Otoritas Moldova juga sudah meminta Telegram untuk menonaktifkan saluran milik beberapa pejabat pro-Rusia di negaranya, seperti Ilan Shor, Marina Tauber, Alexandr Nesterovschi, Vasile Bolea, dan Evghenia Gutul. 

2. Parlemen AS desak Google-Facebook blokir intervensi Rusia di Moldova

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di