Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Sebut September sebagai Bulan Paling Berdarah bagi Rusia

ilustrasi bendera Amerika Serikat. (unsplash.com/Brandon Mowinkel)

Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa September adalah bulan paling berdarah dalam perang bagi pasukan Rusia di Ukraina. Serangan di timur yang membuat jumlah korban tewas dan terluka di pihak Rusia mencapai lebih dari 600 ribu sejak perang dimulai pada awal 2022.

Pejabat AS mengaitkan tingginya jumlah korban Rusia dengan apa yang mereka gambarkan sebagai perang yang melelahkan, dengan masing-masing pihak mencoba untuk menguras tenaga pihak lain dengan menimbulkan kerugian maksimum, dengan harapan dapat mematahkan kapasitas dan keinginan musuh untuk melanjutkan.

1. Korban dari pihak Rusia disebut mencapai 600 ribu orang

default-image.png
Default Image IDN

Pasukan Rusia telah membuat kemajuan yang stabil tetapi bertahap dalam beberapa bulan terakhir di wilayah Donbass di Ukraina timur. Ini adalah gaya perang yang disamakan orang Rusia dengan dimasukkan ke dalam penggiling daging, dengan perwira komandan yang tampaknya bersedia mengirim ribuan tentara infanteri untuk mati.

"Ini semacam cara perang Rusia, di mana mereka terus mengerahkan banyak orang untuk menyelesaikan masalah," kata seorang pejabat senior militer AS minggu ini, berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian internal, dikutip dari New York Times.

“Dan saya pikir kita akan terus melihat kerugian besar di pihak Ukraina,” tambah dia.

Korban tewas dari Rusia dalam perang sejauh ini berjumlah 615 ribu sampai 115 ribu dan 500 ribu orang terluka, menurut penilaian AS.

2. Ukraina enggan membuka jumlah korbannya

ilustrasi bendera Ukraina. (unsplash.com/Foxie EdianiaK)

Pejabat Ukraina dengan bersemangat merahasiakan jumlah korban mereka, bahkan dari AS. Tetapi, pejabat AS tersebut memperkirakan bahwa Ukraina telah menderita lebih dari separuh korban Rusia, atau lebih dari 57.500 orang tewas dan 250 ribu orang terluka.

Pejabat itu tidak menyebutkan jumlah korban Rusia sepanjang September, selain menyebutnya sebagai bulan yang paling merugikan bagi pasukan Moskow.

Analis militer AS dan Inggris memperkirakan, korban Rusia rata-rata lebih dari 1.200 orang per hari, sedikit melampaui angka harian tertinggi perang sebelumnya yang ditetapkan pada Mei.

3. Rusia tutup kerugian dengan merekrut para wamil

Presiden Rusia Vladimir Putin. (x.com/KremlinRussia_E)

Meskipun mengalami kerugian, Rusia disebut merekrut 25 ribu hingga 30 ribu tentara baru setiap bulan, kira-kira sama banyaknya dengan jumlah tentara yang keluar dari medan perang, kata pejabat AS.

Hal itu memungkinkan tentaranya untuk terus mengirim gelombang demi gelombang pasukan ke pertahanan Ukraina, dengan harapan dapat mengalahkan mereka dan menerobos garis parit.

Presiden Vladimir Putin disebut berusaha menghindari mobilisasi massa, yang akan sangat tidak populer di dalam negeri. Rusia telah menawarkan bonus yang cukup besar dan peningkatan gaji lainnya bagi tentara sukarela untuk menghindari mobilisasi besar-besaran.

"Kami hanya mengamati dengan saksama berapa lama sikap itu benar-benar dapat dipertahankannya," kata seorang pejabat senior Pentagon, dilansir dari The Straits Times.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yumin lama
EditorYumin lama
Follow Us