Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Odessa di Ukraina Digempur Rudal dan Drone Rusia

Bendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)

Jakarta, IDN Times - Otoritas Odessa di Ukraina, pada Jumat (11/10/2024), mengatakan bahwa serangan rudal Rusia menyebabkan empat orang tewas.

Dalam lima hari terakhir, Rusia telah melancarkan empat serangan rudal dan drone ke Odessa dan menewaskan 14 orang dan melukai sekitar 20 orang.

Serangan Rusia telah menghantam kapal dagang dan merusak infrastruktur pelabuhan di Odesa. Tindakan itu dikaitkan dengan upaya untuk menggagalkan ekspor hasil pertanian, yang menjadi pendapatan penting bagi Ukraina.

1. Serangan hancurkan hampir 300 fasilitas pelabuhan

Ilustrasi pelabuhan. (Unsplash.com/CHUTTERSNAP)

Gubernur Odessa, Oleh Kiper, mengatakan empat orang yang tewas dalam serangan terbaru adalah seorang perempuan berusia 16 tahun, dua perempuan, dan seorang laki-laki tewas. Pada Kamis pagi, serangan lainnya terhadap kapal kargo menewaskan sembilan orang.

Wakil Perdana Menteri Oleksiy Kuleba mengatakan, Rusia telah melancarkan 60 serangan semacam itu hanya dalam waktu tiga bulan, merusak atau menghancurkan hampir 300 fasilitas pelabuhan. Dia mengatakan 79 orang tewas atau terluka dan 22 kapal sipil terkena serangan.

Kiper mengatakan bahwa pertahanan udara Odessa saat ini tidak mampu melindungi ketiga pelabuhannya, yang membentang sejauh sekitar 80 km.

"Jadi fokus utamanya adalah pada kota Odessa, tempat tinggal lebih dari satu 1 orang. Pelabuhan dan kota lainnya masih dalam situasi sulit," katanya, dikutip dari BBC.

2. Serangan membuat kapal takut berlabuh di Ukraina

Ilustrasi kapal kargo. (Unsplash.com/Ian Taylor)

Rusia tahun lalu membatalkan perjanjian yang memungkinkan Ukraina untuk mengekspor hasil bumi dengan aman melalui Laut Hitam. Kiev merupakan salah satu pemasok biji-bijian dan bahan makanan pokok terbesar di dunia, terutama bagi negara-negara berkembang, dilansir dari Associated Press.

Beberapa bulan kemudian, Ukraina berhasil memaksa armada Laut Hitam Rusia mundur dari pantai. Ukraina lalu membangun koridor pelayaran yang memeluk pantai hingga ke Turki dan membuka jalan menuju Laut Mediterania.

Program asuransi khusus telah memberikan perlindungan yang terjangkau bagi pengirim yang membawa jutaan ton kargo keluar dari Ukraina, tapi serangan terbaru membahayakan pengaturan tersebut.

Kiper menduga, serangan sengaja menyerang kapal-kapal sipil untuk merugikan ekonomi Ukraina dan menakut-nakuti dunia dengan apa yang dapat dilakukannya. Sehingga, perusahaan asuransi dan pemilik kapal menolak memasuki pelabuhan kami.

Pelabuhan di Odessa penting untuk ekspor Ukraina karena pelabuhan lainnya di wilayah Zaporizhzhia, Kherson, dan Mykolayiv tidak lagi beroperasi.

3. Pasukan Rusia memperoleh kemajuan

Ilustrasi tentara. (Unsplash.com/Simon Infanger)

Pasukan Rusia terus memperoleh kemajuan di Ukraina timur. Pihak berwenang di kota puncak bukit Toretsk mengatakan, hanya 40-50 persen wilayahnya yang masih berada di bawah kendali Ukraina.

Pasukan Ukraina kalah jumlah dan persenjataan serta berada di bawah tekanan di Pokrovsk. Kedua kota tersebut dianggap penting untuk menjaga jalur pasokan militer.

Awal pekan ini, Ukraina menargetkan terminal minyak besar di pantai timur Krimea yang diduduki Rusia. Militer negara itu mengatakan, terminal tersebut adalah yang terbesar di Krimea dan membantu memasok pasukan Rusia.

Citra satelit menunjukkan fasilitas lepas pantai di Feodosia masih terbakar lima hari setelah serangan. Pejabat yang ditunjuk Moskow, Igor Tkachenko, mengatakan meskipun api belum padam, tapi sudah sepenuhnya terkendali.

Lebih dari 1.000 penduduk harus meninggalkan rumah mereka karena serangan tersebut, yang menurut Kiev merupakan balasan atas serangan Rusia yang telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur listriknya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ifan Wijaya
EditorIfan Wijaya
Follow Us