Moldova: Rusia Libatkan Warga Asing untuk Kacaukan Pilpres

Jakarta, IDN Times - Moldova mengatakan Rusia sudah melibatkan warga asing untuk mengacaukan pilpres dan referendum Uni Eropa (UE) di negaranya. Mereka ikut melatih warganya di Bosnia-Herzegovina dan Serbia untuk melakukan provokasi.
Situasi menjelang pilpres pada Minggu (20/10/2024) terus memanas usai menemukan jaringan oligarki pro-Rusia yang terlibat jual-beli suara. Otoritas Moldova pun sudah meminta Telegram untuk memblokir akun milik beberapa pejabat pro-Rusia di Moldova.
1. Menjalani pelatihan untuk melawan polisi dan mengoperasikan drone
Seorang pejabat keamanan di Moldova mengatakan, ada ratusan pemuda berusia antara 20-45 tahun asal Moldova direkrut oleh Rusia. Mereka disebut sempat menjalani pelatihan di Moskow dan mendapatkan pendanaan dari oligarki pro-Rusia, Ilan Shor.
Melansir dari Balkan Insight, pelatihan tersebut dilakukan di dekat Banja Luka, Republika Srpska, Bosnia-Herzegovina selama beberapa pekan. Kemudian, mereka dikirim ke sebuah kota di dekat perbatasan Serbia-Rumania. Mereka sudah dilatih untuk melawan aparat keamanan hingga mengoperasikan drone untuk menjatuhkan alat peledak.
Sementara, puluhan pemuda itu dilatih oleh warga Serbia dan Bulgaria. Mereka diketahui memiliki koneksi dengan Badan Intelijen Militer Rusia dan tentara pembunuh bayaran Rusia, seperti Wagner dan The Farm.
Pemerintah Moldova menduga pelatihan ini berfungsi untuk merusak stabilitas Moldova selama berlangsungnya pilpres dan referendum. Aksi ini untuk menghalangi negara pecahan Uni Soviet itu masuk ke UE dan kembali ke dalam orbit Rusia.