Di KTT G7 Jepang, Jokowi: Kepala Negara Harus Berani Hentikan Perang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyatakan kepala negara harus memiliki keberanian menghentikan perang. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi pada sesi ke-9 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, Minggu (21/5/2023).
Sesi ke-9 KTT G7 di Hiroshima, Jepang, itu mengusung topik menuju dunia yang damai, stabil, dan sejahtera.
“Sebagai pemimpin kita harus punya keberanian dan kemauan melakukan revolusi besar untuk bawa perubahan dan perbaikan agar perang dapat dihentikan,” ujar Jokowi dalam keterangannya.
Baca Juga: 3 Poin Penting Catatan untuk China dari KTT G7
1. Jokowi sebut semua kepala negara serukan perdamaian, tetapi faktanya masih ada konflik
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut semua kepala negara menyerukan perdamaian dunia. Namun, faktanya masih ada perang dan konflik antarnegara.
"Distrust makin tebal, rivalitas makin meruncing, perang, dan konflik masih terjadi di mana-mana,” ucap dia.
Baca Juga: Jokowi Harap Negosiasi Indonesia-EU CEPA Selesai 2024
2. Kerja sama antarnegara menyelesaikan perang belum signifikan
Editor’s picks
Jokowi menyebut upaya kerja sama antarnegara untuk menyelesaikan perang belum signifikan pada sejumlah kondisi krisis di dunia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menerangkan, perdamaian hingga kesejahteraan masyarakat dunia merupakan tanggung jawab bersama.
"Mari bersama lakukan perubahan," kata dia.
Baca Juga: Bertemu Zelenskyy di Jepang, Jokowi Pastikan Dukung Perdamaian Ukraina
3. Jokowi dukung perdamaian di Ukraina
Sebelumnya, Presiden Jokowi bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela KTT G7. Pertemuan itu dilakukan di Grand Prince, Hiroshima, Jepang, pada Minggu (21/5/2023).
"Presiden Zelenskyy, saya ikuti terus perkembangan situasi di Ukraina. Turut berduka atas korban yang terus berjatuhan," ujar Jokowi dalam keterangannya.
Jokowi memastikan Indonesia terus mendukung perdamaian Ukraina. Jokowi menyebut, Indonesia siap menjembatani perdamaian.
"Indonesia siap jadi jembatan perdamaian antara Ukraina dan Rusia," ucap dia.