Pembantaian muslim Rohingya yang sudah sering terjadi oleh pihak keamanan Myanmar membuat mereka harus lari dan mengungsi dari negaranya sendiri.
Kesadaran bahwa rumah ataupun desa mereka sudah diratakan dengan tanah oleh Pemerintah Myanmar dan persekusi lanjutan dari masyarakat Myanmar sendiri yang menolak kehadiran mereka, hal ini membuat ketakutan besar muslim Rohingya untuk kembali pulang ke negaranya.
Tetapi dengan besarnya desakan dari negara-negara yang menjadi penampung pengungsi dan salah satu pemasok senjata terbesar militer Myanmar, Republik Rakyat Tiongkok, Myanmar tidak ada pilihan lain selain melaksanakan repatriasi muslim Rohingya. RRT dikabarkan sudah memberikan bantuan berupa 1.000 rumah prefabrikasi untuk para pengungsi yang pulang.
Hanya waktu yang dapat menunjukkan niat utama Myanmar untuk menerima kembali kelompok minoritas yang telah mereka akui ditindas secara keras.