Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Myanmar (unsplash.com/aboodi vesakaran)
Bendera Myanmar (unsplash.com/aboodi vesakaran)

Intinya sih...

  • Lebih dari 10 ribu orang asing diamankan selama sembilan bulan terakhir

  • Operasi besar-besaran berlangsung di perbatasan Myanmar, Thailand, dan China

  • 700 orang melarikan diri dari lokasi penipuan daring di Myanmar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah militer Myanmar telah menahan lebih dari 10 ribu warga negara asing selama sembilan bulan terakhir. Mereka dituduh memasuki Myanmar secara ilegal dan terlibat dalam operasi penipuan online yang mendunia. Penahanan ini terjadi dalam tindakan bersama dengan otoritas China dan Thailand.

Upaya keras pemerintah militer Myanmar menangani pusat-pusat penipuan daring mendapat sorotan dunia. Hingga Senin (27/10/2025), dari 10.119 orang yang ditahan, sekitar 9.340 telah dipulangkan ke negara asal mereka, kata Kementerian Informasi Myanmar, pada Selasa (28/10/2025).

1. Lebih dari 10 ribu orang asing diamankan selama sembilan bulan terakhir

Kementerian Informasi Myanmar mengonfirmasi bahwa lebih dari 10 ribu orang asing diamankan dalam operasi penertiban yang dilakukan selama sembilan bulan terakhir. Operasi ini dilakukan bekerja sama dengan otoritas China dan Thailand untuk mengekang penyebaran jaringan penipuan daring lintas batas.

Menurut pernyataan kementerian, sekitar 9.340 orang telah dipulangkan. Mereka yang belum dipulangkan sedang dalam proses pengaturan untuk kembali ke negara asalnya.

"Kami berkomitmen menjaga kedaulatan negara dengan menindak tegas para pelaku penipuan yang masuk secara ilegal," ujar juru bicara Kementerian Informasi Myanmar, dilansir Bloomberg.

2. Operasi besar-besaran berlangsung di perbatasan Myanmar, Thailand, dan China

Operasi besar-besaran berlangsung di kawasan perbatasan antara Myanmar, Thailand, dan China, khususnya di wilayah Kayin dekat TKP KK Park, yang dikenal sebagai salah satu pusat penipuan daring terbesar dan diperkirakan dikendalikan oleh kelompok milisi yang bersekutu dengan junta militer.

Pada Senin (20/10/2025), militer Myanmar melaporkan berhasil menguasai KK Park, yang berisi ratusan bangunan dan puluhan perangkat komunikasi ilegal, termasuk 30 terminal satelit Starlink yang digunakan untuk kegiatan penipuan. Dalam penggerebekan ini ditemukan 2.198 orang termasuk pekerja dan penjaga keamanan, yang seluruhnya diperiksa dan sebagian sudah dipulangkan ke negara asalnya.​

"Kami telah menertibkan pusat-pusat penipuan yang merugikan banyak korban internasional dan membahayakan stabilitas kawasan," kata juru bicara militer, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, dilansir The Straits Times.

Namun, pihak milisi Karen National Union (KNU) membantah tuduhan tersebut, menyebut bahwa junta mencari kambing hitam atas tekanan internasional.​

3. 700 orang melarikan diri dari lokasi penipuan daring di Myanmar

Hampir 700 orang termasuk warga negara China dan India melarikan diri dari lokasi penipuan daring di Myanmar dan menyeberang ke Thailand sebagai akibat dari operasi militer pihak Myanmar. Pemerintah Thailand menangkap dan memproses ratusan orang yang memasuki wilayahnya tanpa izin.

Kementerian Luar Negeri Thailand melaporkan bahwa mereka telah memulangkan sejumlah warga Thailand yang tertipu dan diperdaya oleh jaringan penipuan di wilayah Myanmar.

"Kami melakukan koordinasi penuh dengan Myanmar untuk melindungi warga negara kami yang menjadi korban dan mengembalikan mereka dengan aman," kata Direktur Jenderal Departemen Informasi Thailand, dilansir National Thailand.

Organisasi internasional mengingatkan bahwa sindikat penipuan daring yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara ini merupakan rantai kejahatan internasional yang melibatkan pencucian uang dan perdagangan manusia. Tekanan dari komunitas global terus meningkat agar Myanmar menutup jaringan penipuan bernilai miliaran dolar ini.​

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team