Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Napak Tilas Desa Liangjiahe, Jejak Awal Xi Jinping di Partai Komunis

20250713_095514.jpg
Desa Liangjiahe tempat yang membantu membentuk gaya kepemimpinan Presiden Xi Jinping yang kuat. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Xi dikirim Mao Zedong untuk mempelajari nilai luhur petani di desa
  • Masa sulit yang menempa Xi Jinping muda hingga tidur di gua

Jakarta, IDN Times - Sore itu, Minggu (13/7/2025) mini bus yang membawa IDN Times dan rombongan jurnalis dari Asia-Afrika tiba di Desa Liangjiahe, di Provinsi Shaanxi, di Barat Laut China, desa yang menjadi simbol perjuangan dan pengabdian Presiden Xi Jinping saat menghabiskan masa remajanya.

Matahari pelan-pelan mulai bergeser menuju tempat persembunyiannya di ufuk barat, tetapi dia masih loyal menyinari ratusan warga yang berduyun-duyun napak tilas ke desa tempat Xi Jinping menempa diri sebagai pimpinan tinggi di Partai Komunis China. Di tengah terik itu, ratusan warga antusias menapaki setiap bangunan di Desa Liangjiahe yang penuh sejarah.

Dalam beberapa pekan terakhir ini, China tengah dilanda gelombang panas. Tak hanya terjadi di kota-kota besar seperti Beijing dan Sanghai, gelombang panas juga menggigit di Kota Xian, ibu kota Provinsi Shaanxi. Suhu panas bahkan bisa menyentuh 43 derajat celcius.

Desa Liangjiahe telah menjadi tempat "ziarah politik" kader Partai Komunis dan masyarakat umum yang mau mengulas perjalanan hidup Xi. Bagi sebagian rakyat China, desa ini dianggap suci dalam konteks ideologis dan politis karena hubungannya yang erat dengan Presiden Xi Jinping dan sejarah Partai Komunis China.

Pengalaman hidup selama tujuh tahun di pedesaan itu sepertinya berhasil memupuk keyakinan Xi yang tak pernah mau berubah untuk melakukan hal-hal bermanfaat bagi rakyat China.

"Cintailah rakyat sebagaimana engkau mencintai kedua orangtuamu, carilah kemaslahatan rakyat, dan pimpinlah rakyat ke arah kehidupan yang lebih baik." Pesan itu tertulis di sebuah papan yang membentang di sebelah kiri museum di desa ini. Museum itu menceritakan perjalanan Xi Jinping selama mengabdikan masa remajanya terhadap warga dan petani di desa tersebut.

Desa Liangjiahe adalah tempat tinggal Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis China, Xi Jinping selama tujuh tahun, dari tahun 1969 hingga 1975. Desa ini terletak 5 kilometer di tenggara Kota Wen'anyi.

1. Xi dikirim Mao Zedong untuk mempelajari nilai luhur petani di desa

20250713_094210.jpg
Potret Xi Jinping remaja saat tinggal di Desa Liangjiahe tempat yang membantu membentuk gaya kepemimpinannya yang kuat. (IDN Times/Amir Faisol)

Di tengah terik matahari, warga berduyun-duyun berziarah ke desa ini. Dengan penuh seksama, mereka merenungkan kata demi kata di setiap dinding museum yang menceritakan tujuh tahun pengabdian Xi Jinping selama masa Revolusi Kebudayaan China. Di museum ini, warga juga bisa melihat sosok Xi Jinping remaja.

Xi dikirim Mao Zedong pada masa Revolusi Kebudayaan. Dia bertugas mengurusi anak-anak muda di desa miskin di China pada 1966-1976. Namun, Xi bukan anggota Garda Merah, kelompok yang bertanggung jawab atas kekerasan pada awal Revolusi Kebudayaan.

Secara garis keturunan, Xi Jinping bukanlah remaja biasa. Ia merupakan anak dari salah satu tokoh elite di kalangan Partai Komunis China. Ayahnya adalah salah satu pahlawan revolusi komunis. Namun semua itu berubah ketika Mao khawatir atas ancaman terhadap kekuasaannya.

Mao Zedong bersih-bersih elite partai sekitar tahun 1960-an. Ayah Xi dijebloskan ke penjara dan keluarganya dipermalukan. Pada 1968, Mao juga menerbitkan dekrit yang memerintahkan jutaan anak-anak muda untuk meninggalkan kota.

Remaja di kota harus tinggal di pedesaan supaya merasakan susahnya menjadi petani. Di usianya yang mulai menginjak remaja, Xi meninggalkan pendidikan formal di Beijing dan pindah ke Desa Liangjiahe. Hampir 18 juta warga China dikirim ke pedesaan oleh Ketua Mao dalam rangka mendidik kembali kaum muda perkotaan tentang nilai-nilai luhur pedesaan yang mayoritas petani.

"Pada tahun 1969, Presiden Xi datang ke desa Liangjiahe di bawah program ini. Ini adalah sebuah gambar yang diambil pada tahun 1975, ketika Presiden Xi diperkenalkan oleh Universitas Peking (Beijing)," kata Guo Yanru, pemandu wisata kepada IDN Times.

2. Masa sulit yang menempa Xi Jinping muda hingga tidur di gua

20250713_102411.jpg
Desa Liangjiahe tempat yang membantu membentuk gaya kepemimpinan Presiden Xi Jinping yang kuat. (IDN Times/Amir Faisol)

Xi Jinping dan remaja lainnya yang dikirim ke Desa Liangjiahe, tinggal di sebuah gua kecil. Saat itu, tidak ada listrik— hanya mengandalkan lampu lentera untuk menerangi malam-malam gelap di tengah pegunungan dan perbukitan desa.

Ia tidur di atas tanah liat yang dibentuk menyerupai dipan. Untuk menghangatkan tubuhnya, Xi tidur di atas karpet yang terbuat dari kulit demi menghalau cuaca ekstrem. Di desa ini, Xi harus belajar mengangkut pupuk, membangun waduk, dan memperbaiki jalan.

Xi merupakan sosok yang mudah bergaul dengan warga desa. Xi pernah menghadiri sebuah tradisi pernikahan di desa itu di tengah hari-hari yang tidak mudah karena harus bekerja membantu para petani desa.

"Orang-orang di desa ini sangat menyukainya. Jadi, Presiden Xi juga berpartisipasi dalam hal itu. Xi memberikan banyak penampilan kepada Puan Liu. Itu adalah hari yang bahagia," kata Xu Wenting, seorang Land Lady yang turut merekam kehidupan Xi Jinping muda di desa itu.

3. Sentuhan Xi Jinping mengubah desa jadi sentra pertanian

20250712_162224.jpg
Ribuan hektar kebun apel di Desa Nangou sebagai pusat produksi apel di China. (IDN Times/Amir Faisol)

Selama tinggal di desa, Xi mengabdikan diri membantu para petani. Pekerjaan Xi di desa ini tentu tidak mudah karena desa ini berada di tengah bukit dan pegunungan. Xi membangun empat bendungan penahan lumpur, 26 reaktor biogas, dan dua sumur berdiameter besar. Semua kerja kerasnya berhasil meningkatkan produksi dan standar hidup warga desa.

Kini, desa ini telah menjadi basis demonstrasi untuk pembangunan pedesaan di China. Basis pendidikan bagi kader Partai Komunis, serta basis pendidikan bagi para remaja di China.

Desa ini telah mencapai perkembangan pesat, hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2017, Desa Liangjiahe dinobatkan sebagai salah satu dari 10 Desa Terindah di China.

Selama tujuh tahun menjalani masa-masa sulit di desa ini, Xi Jinping berhasil membentuk gaya kepemimpinannya yang kuat dan disegani seluruh jutaan rakyat China. Kongres Nasional ke-18 pada 2012 mempercayai Xi Jinping untuk menahkodai Partai Komunis China.

Sejak kongres itu, Xi telah melakukan lebih dari 100 kali kunjungan ke akar rumput, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Pada 26 Oktober 2022, Presiden Xi Jinping meninjau kebun apel di Desa Nangou, Kecamatan Gaoqiao, Kota Yan’an, Provinsi Shaanxi, China. Xi meninjau panen raya buah-buahan setempat.

Dengan berpegang teguh pada prinsip ekologis, Desa Nangou mengadopsi model pembangunan terpadu sehingga berhasil bangkit dari daerah miskin menjadi produsen apel terbesar di China. Produksi apel di desa ini mencapai 10 persen dari total produksi di China dan 5 persen dari total produksi apel dunia.

Keberhasilan ini tak lepas dari tangan dingin Xi Jinping menyulap desa-desa terbelakang di China keluar dari jeritan kemiskinan. Ia berupaya keras merevitalisasi teknologi dan sumber daya manusia untuk membangkitkan sektor pertanian di China.

"Desa Nanggo menjadi demonstrasi keberhasilan sektor pertanian di China. Xi menginstruksikan revitalisasi daerah pedesaan guna peningkatkan sektor pertanian. Partai komunis juga berperan langsung dalam upaya melakukan revitalisasi pembangunan desa," ujar pemandu wisata kepada IDN Times dalam kunjungan ke Desa Nangou.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us