Dilansir dari France24, kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat juga meningkat sejak pecahnya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023. Menurut Kementerian kesehatan Palestina di Ramallah, sedikitnya 973 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim Ilegal di wilayah tersebut.
Data resmi Israel juga menunjukkan sedikitnya 36 warga Israel, termasuk tentara, tewas dalam serangan yang dilakukan oleh warga Palestina atau selama operasi militer Israel dalam periode yang sama.
Sementara itu, di Kota Gaza, Israel membombardir gedung-gedung tinggi sebagai bagian dari kampanye untuk merebut pusat kota terbesar di Jalur Gaza tersebut. Warga diperintahkan untuk mengungsi ke wilayah selatan.
Kepala Jaringan LSM Palestina, Amjad Shawa, mengatakan bahwa situasi di sana sangat mengerikan, dengan kepanikan menyebar di kalangan masyarakat.
"Saat ini, ratusan keluarga kehilangan tempat berlindung. Israel berupayamemaksa warga Palestina pindah ke wilayah selatan dengan menggunakan ledakan ini, tapi semua orang tahu bahwa tidak ada tempat yang aman di wilayah selatan atau zona kemanusiaan mana pun," kata Shawa kepada Al Jazeera.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, perang Israel telah menewaskan sedikitnya 64.368 warga Palestina dan melukai 162.776 lainnya sejak Oktober 2023. Ribuan lainnya masih terkubur di bawah reruntuhan, semenrara kelaparan terus menyebar di seluruh wilayah tersebut.