Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif baru kepada seluruh mitra dagangnya pada Rabu (2/4/2025). Kebijakan ini mencakup tarif dasar 10 persen untuk semua impor dan tarif timbal balik tambahan yang jumlahnya berbeda tiap negara.
Negara berkembang dan miskin di Asia Tenggara dan Afrika justru menerima tarif tertinggi meski sedang menghadapi perang dan bencana. Para ahli ekonomi memperingatkan tarif ini akan menambah beban negara-negara termiskin dunia yang tengah berjuang dengan berbagai masalah ekonomi.
Myanmar yang baru saja dilanda gempa bumi dengan korban jiwa lebih dari 3.000 orang kini dihadapkan pada tarif 45 persen. Negara Asia Tenggara ini sudah dilanda perang saudara selama beberapa tahun sejak kudeta militer 2021, dan kini semakin terpuruk dengan bencana alam dan tekanan ekonomi baru.
Beberapa negara Afrika yang dihantam konflik dan krisis kemanusiaan juga terkena tarif tinggi. Afrika Selatan dimasukkan dalam daftar pelanggar terburuk dengan tarif 30 persen, sementara Nigeria menerima tarif 14 persen.