Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Ron Przysucha / U.S. Department of State from United States, Public domain, via Wikimedia Commons)
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Ron Przysucha / U.S. Department of State from United States, Public domain, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Pernyataan Netanyahu picu sentimen negatif di pasar.

  • Saham di Bursa Efek Tel Aviv (TASE) anjlok seketika, usai komentar Netanyahu dan keputusannya untuk meningkatkan serangan ke Kota Gaza.

  • Negara-negara Eropa tingkatkan tekanan ekonomi terhadap Israel

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDNTimes- Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengakui jika Israel kini semakin terisolasi di panggung dunia. Ia memperingatkan bahwa isolasi akibat perang di Gaza ini bisa berlangsung hingga bertahun-tahun ke depan.

Untuk menghadapi situasi ini, Netanyahu mengusulkan Israel harus menjadi negara mandiri dan kuat layaknya bangsa Sparta. Israel dinilai harus mampu mengantisipasi blokade impor senjata dan komponen pertahanan untuk dapat membela diri dengan kekuatannya sendiri di masa depan.

“Kita perlu beradaptasi dengan ekonomi autarki (tanpa perdagangan luar negeri). Saya adalah pendukung pasar bebas, tapi, suatu saat, industri senjata kita mungkin akan terhambat,” kata Netanyahu, dilansir The Independent pada Selasa (16/9/2025)

1. Pernyataan Netanyahu picu sentimen negatif di pasar

Pernyataan Netanyahu tersebut langsung memicu sentimen negatif di pasar keuangan. Saham di Bursa Efek Tel Aviv (TASE) anjlok seketika, dengan indeks utama TA-125 turun 1,8 persen dan indeks TA-35 melemah 1,6 persen.

Ekonom Jonathan Katz menilai, reaksi pasar ini dipicu komentar Netanyahu dan keputusannya untuk meningkatkan serangan ke Kota Gaza. Menurutnya, pernyataan soal isolasi dan kemandirian mengisyaratkan potensi peningkatan belanja pertahanan yang dapat membebani anggaran negara.

Kritik juga datang dari para pemimpin oposisi yang menuduh Netanyahu sebagai penyebab utama isolasi yang dihadapi Israel. Mereka menilai kebijakan sang PM telah merusak posisi Israel di mata dunia internasional.

“Apakah ada kekuatan gaib yang menyebabkan ini? Anda (Netanyahu) yang menyebabkan ini. Anda adalah penyebab utama isolasi yang dialami Israel,” ujar Pemimpin Oposisi Yair Lapid, dilansir The Times of Israel.

Forum Bisnis Israel, yang mewakili 200 perusahaan terbesar di negara itu, turut mengecam Netanyahu. Mereka menyatakan kebijakan Netanyahu membawa Israel menuju jurang politik, ekonomi, dan sosial yang membahayakan eksistensi negara.

2. Netanyahu klarifikasi pernyataannya untuk menenangkan pasar

Menghadapi kritik dan reaksi negatif pasar, Netanyahu segera menggelar konferensi pers keesokan harinya untuk mengklarifikasi pernyataannya. Ia mengklaim, gejolak di bursa saham disebabkan oleh kesalahpahaman.

Netanyahu berusaha meluruskan bahwa komentarnya mengenai ekonomi tertutup dan perbandingan dengan Sparta hanya merujuk pada industri pertahanan, bukan ekonomi secara keseluruhan. Sumber yang dekat dengannya bahkan menyebut pernyataan itu hanyalah salah ucap.

Untuk menenangkan pasar, Netanyahu memaparkan sejumlah indikator positif, seperti nilai mata uang shekel yang lebih kuat dari sebelum perang dan rekor di pasar saham. Ia juga menyebut tingkat pengangguran berada di level rendah dan investasi asing terus mengalir masuk ke Israel.

“Ada kesalahpahaman yang katanya mengguncang pasar saham. Itu tidak menggoyahkan kami, karena pada dasarnya pasar memahami kekuatan ekonomi Israel dan keuntungan berinvestasi di sini,” ujar Netanyahu.

3. Negara-negara Eropa tingkatkan tekanan ekonomi terhadap Israel

Pernyataan Netanyahu ini muncul di tengah meningkatnya tekanan terhadap Israel. Sejumlah negara Eropa telah menerapkan embargo senjata parsial atau total sebagai respons atas operasi militer Israel di Gaza.

Negara-negara seperti Inggris, Prancis, Belanda, Spanyol, dan Italia termasuk di antara yang telah membatasi penjualan senjata ke Israel. Selain itu, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, bahkan menyerukan penangguhan perjanjian perdagangan bebas dengan Israel, dilansir CNN.

Netanyahu sendiri menyalahkan beberapa faktor atas isolasi ini. Ia menuding adanya tekanan dari kelompok-kelompok minoritas Muslim di negara-negara Eropa Barat yang mendorong pemerintah mereka untuk mengambil sikap anti-Israel.

Selain itu, ia juga menuduh negara saingan, seperti Qatar, telah berhasil membentuk wacana global yang negatif terhadap Israel melalui media sosial. Menurutnya, hal ini memperburuk citra Israel dan mendorong upaya isolasi global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team