Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak permintaan pejuang Hamas untuk melakukan gencatan senjata di Gaza. Sebaliknya, Netanyahu malah memerintahkan pasukannya untuk bergerak ke Rafah, di ujung selatan Gaza.
Rafah juga merupakan perbatasan antara Gaza dan Mesir. Di sana, terdapat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan selama gempuran Israel.
"Menerima tuntutan yang aneh dari kelompok militan Palestina (Hamas) untuk melakukan gencatan senjata tidak akan mengembalikan sandera dan hal itu hanya akan membuat terjadinya pembantaian lagi," kata Netanyahu dikutip Channel News Asia, Kamis (8/2/2024).
"Saya sudah memerintahkan agar pasukan siap beroperasi di Rafah dan kemenangan Israel atas Hamas hanya tinggal beberapa bulan lagi," ucap dia.