Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Nikos Christodoulides, Presiden terpilih Siprus (twitter.com/Christodulides)
Potret Nikos Christodoulides, Presiden terpilih Siprus (twitter.com/Christodulides)

Jakarta, IDN Times - Nikos Christodoulides terpilih sebagai presiden baru Siprus usai menang dalam pemilu putaran kedua, pada Minggu (12/2/2023). Mantan menteri luar negeri itu berjanji akan menghidupkan kembali pembahasan reunifikasi Siprus Turki yang terhambat.

Christodoulides meraih 51,9 persen suara dari saingannya yakni Andreas Mavroyiannis yang memperoleh 48,1 persen. Mavroyiannis mengakui kekalahannya sebelum hitungan suara rampung 100 persen, menurut hitungan resmi. 

1. Christodoulides ingin satukan Siprus yang terpecah secara etnis

Ilustrasi bendera Siprus (pixabay.com/Greg Montani)

Melansir Associated Press, semasa kampanyenya, Christodoulides (49) menyuarakan persatuan soal warga Siprus yang terpecah secara etnis. Ujaran itu membuat mayoritas kalangan memilihnya.

"Saya menatap mata Anda semua dan saya dengan tulus berjanji kepada Anda: Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk tampil layak atas kepercayaan Anda," kata Christodoulides kepada para pendukungnya, dilansir Associated Press.

Selain itu, dia juga menyoroti gempa dahsyat di Turki dan Suriah. Ini karena banyak warga Siprus Turki yang menjadi korban dalam bencana yang saat ini menewaskan sekitar 33 ribu orang.

“Kami ikut berkabung, dan saya ingin meyakinkan mereka bahwa kami berdiri di sisi mereka,” kata presiden terpilih itu.

Mavroyiannis adalah eks Duta Besar Siprus untuk PBB. Semasa kampanye, dia memposisikan sebagai figur perubahan usai rezim Presiden Nicos Anastasiades berkuasa selama satu dekade.

2. Mavroyiannis akui kemenangan Christodoulides

Mavroyiannis mencalonkan diri sebagai calon independen meskipun mendapat dukungan dari Partai Buruh Progresif (AKEL) yang berhaluan komunis. Namun begitu, adanya dukungan partai terbesar kedua itu membuat mayoritas lebih memilih Christodoulides.

Sebagai kepala negosiator Anastasiades yang menangani terkait Siprus Turki, Mavroyiannis (66) mengatakan dia tidak akan mengejar “peran aktif dan harian” dalam politik. Namun dia bersedia terlibat kepada pemerintah terpilih apabila diminta.

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Nikos Christodoulides atas kemenangan pemilihannya dan mendoakan lebih banyak kekuasaan untuknya,” kata Mavroyiannis, berbicara di depan pendukungnya pasca hasil voting diumumkan.

“Saya sedih karena kami tidak dapat memenuhi harapan dan ekspektasi untuk perubahan progresif besar yang dibutuhkan Tanah Air kami,” sambungnya, dilansir Associated Press.

3. Terpilihnya Christodoulides tentukan pandangan Siprus yang pro Rusia

Ilustrasi bendera Rusia (pixabay.com/IGORN)

Christodoulides tampaknya menang karena dukungan dari dukungan anggota Partai Barisan Demokrat (DISY). Sebelumnya, Ketua partai DISY yakni Averof Neophytou juga menjadi kandidat calon presiden namun kalah dalam putaran pertama. 

Pasca kekalahan Neophytou, Partai DISY secara resmi mengumumkan tidak akan mendukung kandidat lain yang tembus putaran selanjutnya, baik Christodoulides ataupun Mavroyiannis.

Akan tetapi, banyak anggota partai DISY menyalahkan Christodoulides atas kekalahan Neophytou. Sebab, dia merupakan eks anggota DISY yang diduga telah memecah suara dari internal partai tersebut.

Selain itu, banyak pihak yang tidak ingin AKEL, partai pendukung utama Mavroyiannis, untuk menguasai pemerintahan. Sebab, terpilih Mavroyiannis sebagai Presiden berikutnya diprediksi akan mengancam perekonomian yang rapuh dan menutup posisi Siprus untuk pro-Barat.

Kritikus menyalahkan AKEL karena membawa Siprus ke ambang kebangkrutan satu dekade lalu dan mempertahankan pandangan pro-Rusia, dilansir Euro News.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team