Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Norwegia. (unsplash.com/Max van den Oetelaar)
Ilustrasi Norwegia. (unsplash.com/Max van den Oetelaar)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Norwegia mengusir 15 orang diplomat Rusia pada Kamis (13/4/2023). Mereka dituduh telah malakukan aksi spionase dengan cara berada di bawah perlindungan diplomatik.

Menteri Luar Negeri Anniken Huitfeldt, mengatakan negaranya tidak akan pernah mengizinkan Moskow menggunakan kedutaan untuk melakukan kegiatan intelijen rahasia.

Di sisi lain, Rusia berjanji akan menanggapi tidakan Norwegia dan akan segera mempertimbangkan jawaban yang tepat atas peristiwa tersebut.

1. Ancaman bagi Norwegia

Anniken Huitfeldt (kanan), Menteri Luar Negeri Norwegia (Twitter.com/Anniken Huitfeldt)

Menteri Anniken Huitfeldt tidak memberikan penjelasan rinci, apakah pengusiran tersebut merupakan tanggapan atas insiden tertentu. Tapi, Huitfeldt menegaskan bahwa keputusan pengusiran merupakan langkah penting mengurangi ruang lingkup kegiatan intelijen Rusia di Oslo.

"Kami tidak berbicara tentang diplomat biasa, tetapi petugas intelijen di bawah perlindungan diplomatik. Aktivitas mereka merupakan ancaman bagi kepentingan Norwegia," kata Huitfeldt dikutip Associated Press.

Mereka para diplomat Rusia yang diusir, dinyatakan sebagai persona non grata dan diharuskan meninggalkan Norwegia dalam waktu singkat. Menteri Luar Negeri menegaskan, pemerintahannya tidak akan memberikan visa kepada petugas intelijen yang mengajukan visa ke Norwegia.

2. Ancaman intelijen Rusia meningkat di Norwegia

Sejauh ini, rincian tentang kegiatan para diplomat yang diusir Oslo tersebut belum diterbitkan atau dijelaskan kepada publik. Namun pihak berwenang Norwegia disebut telah memantau mereka dari waktu ke waktu sebelum akhirnya dinyatakan sebagai persona nongrata.

Dilansir BBC, Oslo mengatakan bahwa Moskow telah menimbulkan ancaman intelijen terbesar dalam beberapa tahun terakhir ini. Ancaman tersebut meningkat dengan latar belakang situasi keamanan yang memburuk di Eropa, seperti invasi Rusia ke Ukraina.

Norwegia sendiri berbagi perbatasan darat sepanjang hampir 200 kilometer dengan Rusia di Kutub Utara. Hubungan dua negara terganggu selama Rusia melancarkan perang ke Ukraina.

3. Ratusan terduga anggota intelijen Rusia telah diusir dari Eropa

ilustrasi (Pexels.com/Anton Klyuchnikov)

Sejak melancarkan invasi ke Ukraina, banyak negara Eropa, baik anggota Uni Eropa (UE) atau bukan, yang menindak para diplomat Rusia dan dicurigai sebagai mata-mata. Sekitar 400 petugas intelijen Rusia yang beroperasi di bawah perlindungan diplomatik, telah diusir.

Dilansir Politico, itu merupakan sekitar setengah dari jumlah total yang aktif di Eropa. Pihak Norwegia sendiri, pada April tahun lalu telah mengusir tiga perwira intelijen Rusia.

"Kami ingin Rusia terus memiliki misi diplomatik yang berfungsi di Norwegia, tetapi kami tidak akan menerima bahwa misi diplomatik disalahgunakan untuk tujuan melakukan kegiatan intelijen rahasia," kata Huitfeldt.

Norwegia bukan merupakan anggota UE. Tapi, negara itu ikut menjatuhkan sanksi kepada Rusia, seperti negara-negara anggota UE lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team