Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Sebut Warga AS Terlibat Kasus Spionase, Terancam Bui 20 Tahun

bendera Rusia (PIxabay.com/IGORN)

Jakarta, IDN Times - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB), pada Kamis (19/1/2023), membuka kasus pidana terhadap seorang warga Amerika Serikat (AS). Kasus itu terkait dengan spionase.

Kasus yang diluncurkan otoritas Rusia telah ditanggapi oleh AS, yang sedang mencari tahu tentang tuduhan. Warga tersebut saat ini sedang ditahan.

1. Identitas warga AS tidak diungkap

Ilustrasi spionase. (Pixabay.com/sweetlouise)

Melansir Reuters, FSB tidak mengungkap nama atau memberikan perincian lainnya terkait warga AS. Badan keamanan itu juga tidak menyampaikan apakah orang tersebut telah berada dalam tahanan.

"Dinas Keamanan Federal Federasi Rusia telah membuka kasus pidana terhadap warga negara AS atas dasar kejahatan berdasarkan Pasal 276 Hukum Pidana Federasi Rusia tentang spionase," kata FSB.

"Orang Amerika itu diduga mengumpulkan intelijen tentang topik biologis yang ditujukan untuk keamanan Federasi Rusia," tambah FSB.

2. AS sedang menyelidiki tuduhan

Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Melansir Associated Press, Washington telah menerima laporan mengenai tuduhan tersebut. 

"Kami mengetahui laporan investigasi yang belum dikonfirmasi mengenai warga negara AS di Rusia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Vedant Patel.

“Umumnya, Rusia tidak mematuhi kewajibannya untuk memberikan pemberitahuan tepat waktu tentang penahanan warga AS di Rusia. Otoritas Rusia juga tidak secara teratur memberi tahu kedutaan tentang persidangan, hukuman, atau pemindahan warga AS. Kami sedang menyelidiki masalah ini dan akan terus memantaunya,” tambah dia.

Kasus pidana semacam itu di Rusia dilaporkan dapat membawa hukuman penjara 10-20 tahun penjara.

3. Sejumlah warga AS telah ditahan Rusia

Ilustrasi penangkapan. (Pixabay.com/KlausHausmann)

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah warga AS telah ditahan Rusia atas tuduhan kriminal. Beberapa tahanan itu telah dibebaskan dengan kedua negara melakukan pertukaran tahanan.

Terakhir kali pertukaran tahanan dilakukan pada bulan lalu. Rusia membebaskan pemain basket Brittney Griner, yang dihukum 9 tahun penjara atas kasus narkoba.

Sementara AS membebaskan Viktor Bout, pedagang senjata Rusia yang menghabiskan 14 tahun di penjara AS karena perdagangan senjata, pencucian uang, dan berkonspirasi untuk membunuh warga setempat.

Namun, untuk kasus spionase dipandang sangat berat. FSB kerap tidak mau membebaskan orang-orang yang telah dituduh mata-mata.

Rusia sejauh ini telah menolak untuk membebaskan Paul Whelan, mantan prajurit dan eksekutif perusahaan keamanan di Michigan, melalui pertukaran tahanan. Whelan ditangkap oleh FSB pada 2018 atas tuduhan spionase dan dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada 2020. Penahanan itu dianggap AS tidak berdasar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us