Rusia: Jurnalis AS Ditahan karena Tertangkap Basah Lakukan Spionase

Jakarta, IDN Times - Pejabat Rusia mengatakan bahwa jurnalis Wall Street Journal, Evan Gershkovich, telah melanggar hukum di negaranya dan tertangkap basah. Hal itu disampaikan pada Selasa (11/4/2023), sehari setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyebut Gershkovich “ditahan secara salah” oleh Kremlin.
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) pada bulan lalu menangkap Gershkovich atas spionase. Hal itu dikecam oleh AS, negara-negara Barat, puluhan organisasi media dan kelompok Hak Asasi Manusia (HAM). Mereka menganggap itu sebagai tuduhan palsu.
1. Presiden Biden sebut Rusia tahan reporter AS secara ilegal

Melansir Reuters, AS percaya Gershkovich telah disasar oleh Rusia, terutama karena dia adalah warga negara Amerika.
Adapun tanggung jawab atas kasus tersebut akan dialihkan dari Departemen Luar Negeri AS ke kantor Utusan Khusus untuk Urusan Sandera (SPEHA). Ini juga memungkinkan pemerintahan Biden mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk mengamankan pembebasan Gershkovich, dikutip RFE/RL.
"Kami memperjelas bahwa apa yang terjadi benar-benar ilegal dan kami menyatakannya, jadi - ubah dinamikanya," kata Presiden AS Joe Biden kepada wartawan pada Selasa, menambahkan bahwa dia telah mencoba mengatur percakapan dengan keluarga Gershkovich, dilansir Reuters.
Ketika ditanya soal rencana AS untuk membebaskan Gershkovich, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kembali menegaskan bahwa reporter itu melanggar hukum Rusia.
“Saya tidak mengerti inovasi seperti apa yang diperkenalkan oleh rezim baru ini. Adapun artinya, saya tidak tahu,” kata Peskov soal peralihan tugas ke SPEHA.
Peskov mengatakan, Gershkovich telah tertangkap basah dan melanggar hukum Federasi Rusia.
"Ini (spionase Gershkovich) adalah apa yang dicurigai, tetapi tentu saja, pengadilan akan membuat keputusan," ujarnya.
2. Tidak ada bukti soal dugaan Spionase dari Rusia

Diketahui, lebih dari 99 persen kasus kriminal di Rusia berakhir dengan vonis untuk penuntutan. Negara itu telah lama dikritik oleh pengamat HAM karena kurangnya independensi peradilan.
Rusia tidak menyertakan bukti bahwa Gershokvich melakukan spionase. Pihaknya beranggapan, itu karena materi-materi kasusnya bersifat rahasia.
Pekan depan, pengadilan akan mendengar banding dari kuasa hukum Gerschkovich terhadap perintah bahwa ia ditahan dalam penahanan pra-sidang di penjara Lefortovo Moskow hingga 29 Mei.
3. Rusia izinkan tahanan Marinir AS komunikasi dengan keluarganya

Pada Senin, tahanan lain bernama Paul Whelan, diizinkan berkomunikasi dengan orang tuanya untuk pertama kalinya sejak 12 hari, kata saudaranya yakni David Whelan. Whelan merupakan mantan marinir AS yang ditahan Rusia sejak 2018. Dia tidak disertakan dalam pertukaran tahanan AS-Rusia pada Desember 2022.
Saat itu, AS membebaskan pedagang senjata Viktor Bout, sementara Rusia membebaskan bintang pemain basket Brittney Griner.
"Ketakutan Paul untuk ketiga kalinya tampaknya teraba dalam percakapannya dengan orang tua kami kemarin," kata David Whelan dalam sebuah pernyataan.
"Itu akan menjadi pengkhianatan yang tidak masuk akal." ujarnya, soal pertukaran tahanan Desember 2022.