Bom Bunuh Diri Motor Serang Konvoi Militer di Pakistan, 9 Orang Tewas

Semua korban tewas tentara keamanan Pakistan

Jakarta, IDN Times - Para pejabat Pakistan mengatakan seorang pelaku bom bunuh diri yang mengendarai sepeda motor, menyerang konvoi militer di distrik Bannu provinsi Khyber Pakhtunkhwwa, Pakistan pada Kamis (31/8/2023).

Serangan bom bunuh diri menewaskan sedikitnya sembilan orang dan beberapa orang terluka. Perdana Menteri sementara Pakistan, Anwaar-ul-Haq Kakar, mengutuk aksi pengeboman tersebut.

“Patah hati atas hilangnya 9 tentara gagah berani… akibat aksi teroris pengecut yang melukai banyak orang. Tindakan seperti itu sangat tercela,” tulis Kakar di Twitternya. “Pikiran saya tertuju pada keluarga para korban dan korban luka. Pakistan tegas melawan teror semacam itu,” imbuhya, dikutip VOA News.

“Pelaku bom bunuh diri mengendarai sepeda motor dan dia menabrakkan sepedanya ke truk dalam konvoi militer,” kata menteri provinsi Feroze, Jamal Shah kepada AFP.

Baca Juga: Bom Meledak di Rapat Parpol Pakistan, 44 Orang Tewas

1. Belum ada kelompok yang bertangung jawab atas serangan

Bom Bunuh Diri Motor Serang Konvoi Militer di Pakistan, 9 Orang TewasIlustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Belum ada kelompok yang bertangung jawab atas serangan bom bunuh diri di wilayah yang dikuasai oleh pejuang Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP). Kelompok pejuang tersebut secara rutin menargetkan pasukan keamanan Pakistan.

Pejuang Taliban Pakistan dan kelompok pejuang lainnya meningkatkan serangan di negara tersebut belakangan ini. Pekan lalu, enam tentara Pakistan tewas dalam baku tembak dengan pejuang TTP di dekat distrik Waziristan Selatan.

Sejak tahun 2023, kekerasan di Pakistan telah menewaskan sekitar 500 orang di seluruh negeri. Korban tewas termasuk warga sipil dan pasukan keamanan. Pejabat Angkatan Darat mengkonfirmasi lebih dari 140 kematian tentara sejak awal tahun.

Baca Juga: PBB: 4 Juta Anak Pakistan Butuh Bantuan Kemanusiaan

2. Wilayah Khyber Pakhtunkhwa markas TTP

Dilansir Hindustan Times, wilayah Khyber Pakhtunkhwa merupakan wilayah perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan, telah lama menjadi markas para pejuang TTP. Wilayah perbatasan dengan penjagaan yang minim, sering digunakan para pejuang untuk melancarkan serangan mereka.

TTP adalah ancaman terbesar di wilayah tersebut. Islamabad mengklaim para pejuangnya menemukan tempat yang aman di Afghanistan. Beberapa bulan terkahir, TTP juga melancarkan kampanye melawan pejabat keamanan. Para analisis mengatakan, pejuang di bekas wilayah kesukuan semakin berani sejak kembalinya otoritas Taliban di Afghanistan.

3. Kemanan Pakistan yang memburuk

Bom Bunuh Diri Motor Serang Konvoi Militer di Pakistan, 9 Orang Tewasilustrasi(pexels.com/Pixabay)

Pakistan pernah dilanda pemboman hampir setiap hari. Sebagian besar ketertiban kembali pulih setelah operasi pembersihan militer besar-besaran di bekas wilayah kesukuan yang dimulai pada tahun 2014.

Tujuh distrik terpencil yang berbatasan dengan Afghanistan, termasuk Bannu, berada di bawah kendali otoritas Pakistan setelah disahkannya undang-undang di wilayah bekas kesukuan itu pada 2018.

Pakistan sendiri sedang menghadapi keadaan keamanan yang memburuk, kemerosotan ekonomi dan gejolak politik dengan datangnya pemilihan baru dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Fakta-Fakta Pembakaran Gereja di Pakistan gegara Isu Penistaan Agama

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya