Dewan Keamanan PBB Akhiri Embargo Senjata Somalia

DK PBB adobsi resolusi 2714 (2023)

Jakarta, IDN Times - Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dengan suara bulat mengadopsi resolusi pencabutan embargo senjata terhadap Pemerintah Federal Somalia sesuai rancangan resolusi 2714 (2023). Kesepakatan itu dicapai pada Jumat (1/12/2023).

Selanjutnya, DK PBB meminta Pemerintah Federal Somalia untuk menerapkan strategi pengelolaan senjata dan amunisi dan mendorong profesionalitas lebih lanjut serta peningkatan kapasitas untuk semua institusi keamanan dan kepolisian Somalia.

Harold Adlai Agyeman, yang menjadi perwakilan dari Ghana, Gabon dan Mozambik mendukung resolusi 2713 (2023). “Kami mengakui peran penting Somalia bagi perdamaian dan stabilitas benua Afrika. dan tantangan yang dihadapi khususnya dari kelompok teroris Al-Shabaab," kata Agyeman.

“Selain itu, kami memuji Somalia atas kemajuan yang dicapai dalam pengelolaan senjata dan amunisi, yang telah diakui dalam resolusi tersebut,” tambahnya.

Baca Juga: Sekjen PBB: Terorisme dan Krisis Iklim Buat Rakyat Somalia Menderita

1. Rusia minta sanksi sementara di negara-negara Afrika ditinjau ulang

Agyeman mengungkapkan bahwa resolusi tersebut mengaskan kedaulatan Somalia dan haknya untuk mempersenjatai militernya sangatlah penting, ketika Misi Transisi Uni Afrika Somalia (ATMIS) bersiap meninggalkan negara tersebut.

Perwakilan dari Federasi Rusia, Anna M Evstigneeva menyambut pencabutan embargo Somalia dan menegaskan kembali seruan lama negaranya untuk meninjau ulang rezim sanksi sementara di negara-negara Afrika. Menurutnya, sanksi sementara tersebut menghambat pengembangan badan penegak hukum dan keamanan nasional mereka.

Perwakilan dari Jepang, Shino Mitsuko menyatakan negaranya mendukung resolusi tersebut. Sementara perwakilan dari Uni Emirat Arab, Lana Zaki Nusseibeh mengatakan bahwa resolusi tersebut merupakan kesempatan menilai kembali rezim sanksi sejalan dengan kenyataan di lapangan.

2. Standar ganda yang tidak sejalan dengan prinsip keadilan dan non-diskrimantif

Perwakilan dari China, Dai Bing mengatakan, “Kami yakin bahwa Somalia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat peningkatan kapasitas keamanan, meningkatkan pengelolaan senjata dan amunisi, secara aktif melakukan operasi kontra-terorisme dan memberikan dorongan baru untuk pemeliharaan keamanan nasional. keamanan dan stabilitas.” 

Resolusi 2714 (2023) masih mengharuskan Pemerintah Federal menyerahkan daftar senjata impor kepada Dewan. Di sisi lain, resolusi tersebut tetap memberikan pengecualian khusus kepada negara-negara Barat tertentu untuk impor senjata. 

Menurut Bing, standar ganda semacam itu tidak sejalan dengan prinsip keadilan dan non-diskrimantif.

Baca Juga: Somalia Blokir TikTok dan Telegram untuk Perangi Teroris al-Shabaab

3. Somilia memungkinkan mendapat ancaman dari Al-Shabaab

Saat berpidato, Abukar Dahir Osman dari Somalia mengatakan, perdamaian dan keamanan berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui pendekatan komprehensif serta mengintegrasikan langkah-langkah keamanan yang mendorong stabilitas dan kemakmuran jangka panjang.

“Pengadopsian resolusi terkini mengenai Somalia, yang mencabut embargo senjata yang sudah berlangsung lama terhadap Pemerintah Federal, memungkinkan kita untuk menghadapi ancaman keamanan, termasuk yang ditimbulkan oleh Al-Shabaab,” kata Osman.

Namun dia juga mengatakan bahwa “Kami tetap teguh dalam komitmen kami untuk menegakkan hak asasi manusia, mendorong perdamaian dan memastikan kesejahteraan seluruh warga negara seiring dengan langkah kita ke depan dalam upaya kritis ini.”

Baca Juga: Teroris Menggila, PBB Tunda Penarikan Pasukan dari Somalia

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya