Diabaikan saat Minta Remot, Pria AS Tembak Temannya Hingga Tewas

Korban tewas di lokasi kejadian

Jakarta, IDN Times - Seorang pria Maryland, Amerika Serikat (AS) ditangkap setelah diduga menembak dan membunuh teman sekamarnya saat bertengkar tentang remot kontrol televisi. 

Pria tersebut diidentifikasi bernama Richard Bennaugh (38 tahun). Dia didakwa melakukan pembunuhan terkait dengan kematian Domonique Scott Hayes (27 tahun) pada minggu lalu.

Polisi Wilayah Pangeran George mengatakan, pihaknya menanggapi penembakan tersebut sekitar pukul 12.30 siang waktu setempat pada Rabu (10/1/2024). Saat polisi tiba di lokasi kejadian, mereka menemukan Scott Hayes telah tewas.

“Petugas menemukan orang yang meninggal di dalam sebuah rumah menderita luka tembak. Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Penyelidikan awal mengungkapkan Bennaugh menembak orang yang meninggal saat terjadi perselisihan," kata polisi pada Senin (15/1/2024), dikutip dari NDTV

1. Scott Hayes mendatangi Bennaugh dengan membawa pisau

Diabaikan saat Minta Remot, Pria AS Tembak Temannya Hingga Tewasilustrasi pisau (unsplash.com/Markus Spiske)

Dokumen yang diperoleh FOX 5 DC menjelaskan, Bennaugh menghubungi pihak kepolisian sekitar enam jam setelah penembakan. Dia mengatakan kepada polisi bahwa teman sekamarnya mendatanginya dengan pisau.

Saat bercerita dengan polisi, Bennaugh mengatakan bahwa dirinya sedang tidur di sofa dan dibangunkan oleh Scoyy Hayes yang membuat banyak keributan di dapur. Scott Hayes kemudian berulang kali bertanya kepada Bennaugh di mana remot tersebut berada. Namun, Bennaugh mengabaikannya.

Bennaugh yang mengenakan selimut di kepalanya kemudian melepas selimut tersebut dan diduga dia melihat Scoot Hayes telah memegang dua pisau. Tersangka kemudian mengambil pistolnya dan mulai menembak sebelum berlari menuju ke kamarnya di lantai tiga.

Baca Juga: Kesal Tak Punya Anak Perempuan, Pria India Bunuh Bayi Laki-lakinya

2. Tersangka pergi ke rumah temannya dan membeli ganja di apotek

Setelah penembakan, tersangka mengatakan dirinya pergi ke rumah temannya di Lanhan untuk membicarakan apa yang telah terjadi. Tersangka kemudian pergi ke apotek untuk membeli ganja senilai 50 dolar AS (Rp777 ribu) sebelum kembali ke rumah untuk merokok.

Alicia Imani, warga yang tinggal di lingkungan tersebut, mengatakan bahwa dirinya telah bertemu Bennaugh beberapa kali. Namun, Imani tidak mengenalnya secara pribadi. Saat polisi tiba di lokasi kejadian, Imani sedang berada di rumahnya.

"Ada mobil van penyelidik TKP, saat itulah saya tahu ada sesuatu yang serius sedang terjadi. Ada beberapa, setidaknya mungkin enam mobil van dan satu truk yang sangat besar diparkir di luar. Sebelumnya, mereka hanya menyerbu masuk," kata Imami. 

3. Tersangka menembak korban untuk membela diri

Dokumen tuntutan menyatakan, Bennaugh mengumpulkan selongsong peluru yang ditembakkan dan membuangnya ke toilet. Dia juga menyapu debu akibat kerusakan di dinding.

Bennaugh mengklaim bahwa dia tidak melihat luka pada Scott Hayes. Oleh karena itu, dia berasumsi tidak ada peluru yang mengenainya dan dia kembali tidur. Bennaugh mengatakan pada polisi bahwa dirinya menembak Scott Hayes untuk membela diri.

Imani mengatakan, situasi setelah penembakan menjadi perbincangan di antara orang yang dia kenal. Tetangga Imani menjelaskan, kejadian itu seperti insiden pertama kalinya di lingkungan yang tadinya sepi.

"Ini sangat aman. Ada kalanya, orang-orang bahkan membiarkan pintu tidak terkunci dan tidak terjadi apa-apa. Teman sekamar saya selalu membuat lelucon, syukurlah kami tinggal di Springdale," katanya.

Baca Juga: Kabut Tebal Ganggu Penerbangan dan Kereta Api di Ibu Kota India

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya