Hubungan Militer Iran dan Rusia Makin Lengket

Iran cari peralatan militer dari Rusia

Jakarta, IDN Times - Gedung Putih menyebut Iran dan Rusia sedang berusaha untuk memperluas kemitraan pertahanan yang "belum pernah terjadi sebelumnya". Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Kirby, mengatakan Teheran telah menyediakan setidaknya 400 drone kepada Moskow sejak Agustus tahun lalu.

Dia mengatakan dukungan antara Iran dan Rusia mengalir dua arah. Menurutnya, Iran sedang mencari peralatan militer yang bernilai miliaran dolar dari Rusia.

“Kemitraan antara Rusia dan Iran secara langsung memungkinkan kegiatan destabilisasi Iran di Timur Tengah, menimbulkan ancaman tidak hanya bagi Ukraina, tentu saja, tetapi juga bagi tetangga Iran,” tambah Kirby pada Senin (15/5/2023), kutip Al Arabiya.

Baca Juga: Embargo Senjata Berakhir, Iran Akan Beli Jet Tempur Su-35 dari Rusia

1. AS akan memberikan sanksi lebih banyak untuk Rusia dan Iran

Menanggapi kondisi tersebut, Kirby mengatakan Amerika Serikat (AS) akan segera mengumumkan tentang sanksi yang lebih banyak kepada mereka yang terlibat dalam peningkatan perdagangan militer antar kedua negara tersebut.

Dia mengatakan bahwa kemitraan pertahanan skala penuh antara Iran dan Rusia sangat berbahaya bagi Ukraina, Timur Tengah dan komunitas internasioal.  “Kami menggunakan alat yang kami miliki untuk mengekspos dan mengganggu kegiatan ini dan kami siap untuk melakukan lebih banyak lagi,” kata pejabat tersebut.

Melansir The Hill, Kirby juga memperingatkan soal pembicaraan Iran dan Rusia tentang penjualan senjata canggih. Jika Iran setuju dengan penjualan itu, maka kemungkinan besar Rusia akan menggunakannya untuk melanjutkan serangan mereka terhadap Ukraina.

Baca Juga: Ukraina: Rusia Akan Terima Drone Baru dari Iran

2. Pembatasan baru untuk cegah Iran dapat komponen pembuat drone dari negara Barat

Pemerintah Biden mengatakan akan bekerja sama dengan sekutunya dan PBB untuk meminta pertangungjawaban dari Rusia dan Iran atas pertukaran senjata dan peralatan lainnya. Ini memungkinkan kedua negara tersebut akan mendapat sanksi tambahan.

Kirby juga menyebut soal pembatasan baru guna mencegah komponen dari negara-negara Barat yang digunakan dalam pembuatan drone Iran. AS juga melakukan langkah-langkah baru agar pemerintah dan bisnis memahami risiko yang ditumbulkan dari drone Iran.

Pertemuan yang dilakukan Iran dan Rusia pada Senin, merupakan contoh terbaru bagi Gedung Putih agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kerja sama antara Iran dan Rusia, sejak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari tahun lalu.

Baca Juga: Ukraina: Rusia Berencana Luncurkan Misil Pakai Balistik Iran

3. Biden diminta perketat kontrol dan sanksi ekspor terhadap Rusia

Melansir Times Of Israel,  Gedung Putih telah melihat tanda-tanda yang merasahkan kerja sama militer Rusia dan Iran selama berbulan-bulan. Sebelumnya, Gedung Putih juga mengatakan Iran dan Rusia mempertimbangkan untuk memulai jalur perakitan drone di Rusia, guna membantu Moskow melancarkan invasinya di Kiev.

Saat ini, Iran sedang berusaha untuk membeli peralatan militer tambahan dari Rusia, termasuk helikopter serang, radar, dan pesawat latih tempur YAK-130, yang digadang-gadang bernilai milaran dolar tersebut.

Tuduhan terbaru terhadap Iran dan Rusia muncul sejak akhir pekan, saat Presiden AS Joe Biden melakukan perjalanan ke Hiroshima, Jepang untuk menghadiri KTT G7. Biden diharapakan menghubungi pemimpin beberapa negara ekonomi besar dunia untuk memperketat kontrol dan sanksi ekspor Moskow.

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya