Ini Cara Masyarakat Jerman Rayakan Legalisasi Ganja!

Beberapa orang merayakannya di Gerbang Brandenburg

Jakarta, IDN Times- Undang-undang baru yang melegalkan ganja di Jerman mulai berlaku pada Senin (1/4/2024). Pada tengah malam, orang-orang berkumpul di Gerbang Brandenburg di Berlin untuk merokok dan menyambut peraturan baru tersebut.

Mulai 1 April, orang dewasa di atas 18 tahun diperbolehkan membawa 25 gram ganja kering dan boleh menanam hingga tiga tanaman di rumah. Beleid baru diberlakukan setelah perdebatan sengit mengenai pro-kontra dari kemudahan akses terhadap tumbuhan tersebut.

"Beberapa orang Jerman minum bir setelah bekerja. Kami hanya ingin menghisap ganja kami," kata Marcel Ritschel, yang ikut merayakan legalisasi, dikutip dari BBC.

1. Dekriminalisasi akan berdampak pada pasar gelap

Dilansir The Guardian, pemerintah mengatakan bahwa dekriminalisasi akan berdampak pada pasar gelap. Hal tersebut juga akan berdampak mengurangi penyebaran ganja yang terkontaminasi.

“Penggunaan ganja sudah ada kemarin dan jumlahnya meningkat,” kata Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach.

“Sekarang ini sudah keluar dari zona tabu. Ini lebih baik untuk bantuan nyata terhadap kecanduan, pencegahan bagi anak-anak dan remaja, dan untuk memerangi pasar gelap, yang akan segera ada alternatifnya,” tambah dia.

Baca Juga: 5 Orang Tewas dalam Kecelakaan Bus di Jerman, Puluhan Luka-luka

2. Legalisasi ganja menuai kritik

Menteri Kehakiman, Marco Buschmann, mengatakan bahwa legalisasi ganja akan meringankan beban peradilan dan polisi. Meski begitu, ada kritik mengenai kemungkinan dampaknya terhadap generasi muda.

“Dari sudut pandang kami, undang-undang yang tertulis adalah sebuah bencana. Akses terhadap produk ini akan lebih mudah, citranya akan berubah dan menjadi lebih normal, terutama di kalangan anak muda,” kata terapis di pusat kecanduan narkoba di Berlin, Katja Seidel.

Pejabat penegak hukum Jeman juga menyampaikan kekhawatirannya.

“Mulai 1 April, rekan-rekan kami akan berada dalam situasi konflik dengan warga negara, karena ketidakpastian menguasai kedua belah pihak,” kata wakil ketua federal serikat polisi Jerman, Alexander Poitz.

“Beban penerapan undang-undang ini berada di pundak negara bagian dan otoritas lokal. Pemerintah federal sudah memerintahkan, pemerintah federal harus membayarnya,” kata Poitz.

3. Larangan iklan ganja dan konsumsi di bawah umur

Dilansir Euro News, undang-undang tersebut menyebut soal larangan iklan ganja dan peringatan supaya tidak dikonsumsi oleh anak di bawah umur. Merokok juga akan diliarang dalam jarak 200 meter dari sekolah, taman bermain, dan lapangan olahraga.

Selain itu, merokok ganja di zona pejalanan kaki antara pukul 07.00 hingga 20.00 tidak diperbolehkan.

Mulai Juli, undang-undang juga mengizinkan pendirian klub ganja non-komersial dengan batasan 500 anggota yang akan memiliki akses terhadap obat tertentu. Namun, anggota dari klub tersebut harus orang dewasa yang tinggal di Jerman.

4. Kualitas ganja konsumsi akan ditingkatkan

Berdasarkan statistik resmi tahun 2021, sekitar 8,8 persen orang dewasa di Jerman dengan rentang usia 18-64 tahun mengatakan bahwa mereka mengonsumsi ganja setidaknya sekali dalam setahun sebelumnya. 

Sebelumnya, pemerintah telah menjelaskan bahwa banyak pengguna ganja yang bergantung pada tumbuhan tersebut untuk pengobatan. Undang-undang baru akan meningkatkan kualitas ganja yang dikonsumsi. Sementara, para pengamat dari seluruh dunia akan mencermati bagaimana aturan terbaru diterapkan di Jerman.

Partai Hijau Eropa, merayakan langkah Jerman sebagai Kemenangan Hijau. Mereka juga mengklaim langkah tersebut akan mengurangi perdagangan narkoba, meringankan rasa sakit serta gejala beberapa penyakit. 

“Kami berharap negara-negara Uni Eropa (UE) lainnya akan mengikuti jejak Jerman!” kata Mereka.

Baca Juga: India Panggil Diplomat Jerman atas Komentar Penangkapan Oposisi

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya