Israel Temukan Jenazah Sandera yang Ditahan di Gaza Selatan

Elad Katzir sempat memohon pembebasan

Jakarta, IDN Times - Militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah seorang sandera yang ditahan di Khan Younis, Gaza selatan pada Sabtu (6/4/2024). Sandera tersebut bernama Elad Katzir, seorang petani, 47 tahun dari Kibbutz Nir Oz.

Katzir termasuk di antara 260 orang yang di bawa ke Gaza selama serangan lintas batas kelompok Hamas pada 7 Oktober. Jenazah ditemukan selang tiga bulan setelah Katzir memohon pembebasannya dalam sebuah video yang diunggah oleh kelompok Jihad Islam.

"Saya hampir mati lebih dari sekali. Merupakan keajaiban saya masih hidup. ... Saya ingin memberi tahu keluarga saya bahwa saya sangat mencintai mereka, dan aku sangat merindukan mereka," kata Katzir dalam video yang diunggah pada 8 Januari.

Secara terpisah, Hamas telah mengumumkan akan mengambil bagian dalam upaya putaran baru dalam perundingan gencatan senjata di Kairo setelah jenazah seorang sandera Israel ditemukan di kota Khan Younis.

Baca Juga: Israel Batasi Warga Palestina ke Al-Aqsa pada Pekan Terakhir Ramadan

1. Adik perempuan Elad Katzir salahkan pihak berwenang Israel

Dilansir The Guardian, berita kematian Katzir muncul setalah gelombang protes baru terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang dituntut berbuat lebih banyak untuk mengamankan kesepakatan penyanderaan baru dan seruan untuk dilakukannya pemilihan umum lebih awal.

Adik perempuan Katzir, Carmit Palty Katzir menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematian saudara laki-lakinya. Dia mengatakan, saudaranya tersbut akan kembali dengan selamat jika pihak berwenang menyetujui gencatan senjata baru.

“Kepemimpinan kami pengecut dan didorong oleh pertimbangan politik, itulah sebabnya kesepakatan ini belum terjadi,” kata Palty Katzir. “Perdana Menteri, kabinet perang, dan anggota koalisi: lihat diri Anda di cermin dan katakan apakah tangan Anda tidak menumpahkan darah,” katanya.

2. Ayah Elad Katzir termasuk salah satu korban serangan kilat Hamas

Dilansir Voa News, menurut perhitungan resmi, ayah Katzir, Avraham juga termasuk di antara sekitar 1.200 orang yang terbunuh di Israel sejak serangan kilat Hamas pada 7 Oktober. Ibu Katzir, Hanna, juga ikut disandera, namun dibebaskan pada November berdasarkan kesepakatan senjata dengan Hamas.

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, Israel menyebutkan sedikitnya 35 sandera tewas dalam penawanan di Gaza. Sementara, faksi-faksi Palestina mengatakan, beberapa orang tewas dalam serangan Israel.

Meskipun membenarkan hal itu, dalam beberapa kasus lain, Israel mengatakan bahwa para sandera yang jenazahnya ditemukan memiliki tanda-tanda eksekusi.

Baca Juga: Biden Tegur Israel soal Serang WN Asing: Tak Bisa Diterima!

3. Hamas akan kirim delagasi ke Kairo

Dilansir Reuters, Qatar dan Mesir yang berperan sebagai mediator antara Israel dan Hamas telah berusaha untuk mendapatkan kesepakatan lain yang mungkin dapat mengembalikan sebagian dari 129 sandera yang tersisa dalam gencatan senjata sebelumnya.

Pada Minggu, Hamas mengatakan bahwa mereka akan mengirim delegasi ke Kairo pada putaran perundingan yang dimediasi. Sementara Israel belum memutuskan apakah akan menghadiri pertemuan tersebut.

Hamas menegaskan kembali tuntutannya yang dikeluarkan dalam proposal 14 Maret sebelum resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza yang disahkan pada 25 Maret.

“Hamas menegaskan kepatuhannya terhadap posisi yang diajukan pada 14 Maret… dan kami tidak akan mundur dari posisi ini,” kata delegasi Hamas.

“Tuntutannya… adalah gencatan senjata sepenuhnya, penarikan pasukan pendudukan dari Gaza, pengembalian pengungsi ke daerah pemukiman mereka, kebebasan bergerak, menawarkan bantuan dan tempat berlindung, dan kesepakatan pertukaran sandera yang serius,” katanya, dikutip Times Of Israel.

Baca Juga: Salah Pencet Tombol, Helikopter Israel Tembaki Pasukan Sendiri 

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya