Jenazah Bayi Baru Lahir Ditemukan saat Evakuasi Migran di Lampedusa

Diperkirakan, bayi lahir dalam perjalanan kapal migran

Jakarta, IDN Times - Dalam sebuah operasi penyelamatan para migran di lepas pantai pulau Lampedusa, Italia, tim penyelamat menemukan jenazah bayi yang baru saja dilahirkan. Diperkirakan ibunya melahirkan dalam perjalanan dari Afrika Utara, lapor Ansa, Sabtu (16/9/2023).

Kematian bayi tersebut sedang diselidiki. Dalam tiga hari terakhir, lebih dari 7 ribu migran telah tiba di Lampedusa. Peristiwa nahas tersebut terjadi selang beberapa hari setelah seorang bayi laki-laki berusia lima bulan tenggelam di pulau itu, ketika sebuah kapal migran dari Afrika Utara terbalik.

Dalam minggu ini, terjadi lonjakan kedatangan migran di Lampedusa. Hal itu mendorong Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengeluarkan seruan terbaru untuk memblokade jalur laut bagi para migran.

“Dalam 48 jam terakhir, sekitar 7 ribu orang telah tiba di Lampedusa, yang selalu menyambut mereka dengan tangan terbuka,” kata Wali Kota Filippo Mannino kepada radio RTL Italia.

Baca Juga: UNHCR: Ribuan Migran di Pulau Lampedusa Harus Direlokasi

1. Meloni pusing dengan peningkatan kedatangan migran

Meningkatnya kedatangan Migran sangat membuat pusing Giorgia Meloni. Pemerintah sayap kanan Meloni berjanji untuk mengekang imigrasi ilegal. Akan tetapi, data melaporkan hampir 126 ribu migran tiba di Italia pada tahun ini, meningkat dua kali lipat dari tahun lalu.

Hal yang dialami Italia serupa dengan situasi di Inggris dalam membendung penyeberangan migran dari Prancis. Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak juga berada di bawah tekanan untuk memenuhi janjinya menghentikan imigran ilegal.

Lampedusa, letaknya lebih dekat ke Afrika daripada daratan Italia. Pulau itu baru-baru ini telah menerima banyak migran dari Tunisia, mengantikan Libya yang sebelumnya menjadi basis utama penyelundupan migran.

Kedatangan para imigran telah meningkatkan populasi di pulau itu hingga dua kali lipat. Hal itu menyebabkan fasilitas di pulau itu terbebani hingga butuh bantuan mendesak.

Baca Juga: Dalam 24 Jam, Penduduk Pulau Lampedusa Italia Melonjak 2 Kali Lipat

2. Penduduk Lampedusa melakukan protes

Penduduk di Lampedusa megadakan aksi protes pada Sabtu. Mereka menentang rencana pembangunan tenda kamp baru untuk para migran yang baru saja tiba.

“Saya punya dua anak di rumah. Dalam beberapa tahun terakhir, saya tidak peduli dengan masalah ini. Tapi sekarang saya punya naluri untuk melindungi anak-anak saya karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada Lampedusa di masa depan,” kata salah satu pengunjuk rasa.

“Lampedusa bilang berhenti. Kami tidak ingin berkemah tenda. Pesan ini ditujukan untuk Eropa dan pemerintah Italia. Warga Lampedusa sudah lelah,” ujar warga lainnya, dikutip The Guardian.

Sebuah gambar yang diunggah di media sosial menunjukan tiga perempuan menghalangi kendaraan Palang Merah yang membawa makanan untuk para migran yang baru saja tiba.

3. Meloni undang Presiden Komisi Eropa ke Lampedusa

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dijadwalkan melakukan perjalanan ke Lampedusa pada Minggu, atas undangan Meloni untuk melihat situasi di sana. Meloni juga menyerukan agar kesepakatan dengan Tunisia untuk membendung aliran dana bisa segera dilaksanakan.

Meloni juga menulis surat kepada Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, meminta imigrasi agar dimasukkan dalam agenda KTT Uni Eropa pada Oktober mendatang.

“Saya bermaksud mengulangi permintaan agar misi Uni Eropa segera memblokir keberangkatan kapal migran,” kata Meloni.

“Jelas, Italia dan Eropa tidak bisa menerima gelombang besar migran ini, terutama ketika arus migran ini dikelola oleh penyelundup manusia yang tidak bermoral,” sambungnya, dikutip Sky News.

Baca Juga: 7 Tewas dalam Kecelakaan Kapal Migran di Lampedusa, Italia

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya