Negara-Negara NATO Genjot Impor Persenjataan Mereka 5 Tahun Terakhir

Invasi Rusia mendorong Eropa memperkuat pertahanan negara

Jakarta, IDN Times - Invasi Rusia yang dimulai pada Februari tahun lalu, serta meningkatnya ketegangan selama bertahun-tahun, telah mendorong negara-negara di Eropa untuk bergegas memperkuat pertahanan mereka.

Negara-negara Eropa meningkatkan impor pesenjataan utama sebesar 47 persen dalam lima tahun terakhir hingga 2022. Sementara pangsa pasar ekspor senjata global AS mengalami peningkatan hingga 40 persen dari yang awalnya 33 persen.

“Bahkan ketika transfer senjata telah menurun secara global, transfer senjata ke Eropa telah meningkat tajam karena ketegangan antara Rusia dan sebagian besar negara Eropa lainnya,” kata Peneliti Senior Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Pieter D Wezeman, dalam sebuah pernyataan pada Senin (13/3/2023).

Baca Juga: Prancis Siap Salip Rusia Jadi Eksportir Senjata Terbesar Ke-2 di Dunia

1. Negara-negara NATO meningkatkan nilai impor senjata

Melansir Reuters, negara-negara Eropa yang berada dalam aliansi NATO di bawah pimpinan AS, meningkatkan impor senjata mereka sebesar 65 persen dalam periode lima tahun sebelumnya. Namun dalam lingkup global, trannsfer senjata internasional turun 5,1 persen, menurut laporan SIPRI.

SIPRI mengidentifikasikan senjata utama termasuk, pesawat terbang, kapal perang, tank, artileri, rudal dan berbagai sistem pertahanan berat.

Saat ini, AS dan Rusia menjadi pengekspor senjata terbesar pertama dan kedua terbesar di dunia selama tiga dekade. Ekspor senjata AS meningkat jadi 14 persen selama 2013-2017, AS juga menyumbang 40 persen dari total ekspor senjata global.

Baca Juga: Embargo Senjata Berakhir, Iran Akan Beli Jet Tempur Su-35 dari Rusia

2. Perang Ukraina berdampak pada total volume senjata global

Negara-Negara NATO Genjot Impor Persenjataan Mereka 5 Tahun Terakhirilustrasi tank.(pexels.com/Skitterphoto)

Melansir Al Jazeera, Amerika Serikat, Prancis, dan Korea Selatan adalah pemasok senjata terbesar ke negara-negara NATO di Eropa dalam lima tahun terakhir. Sementara AS, Polandia, dan Inggris Raya adalah pemasok senjata paling banyak ke Ukraina pada tahun lalu.

Akan tetapi, banyak senjata yang dipasok ke Ukraina adalah barang bekas dan stok lama yang ada. Itu ermasuk 228 artileri dan sekitar 5 ribu roket artileri berpemandu dari AS, 280 tank dari Polandia dan lebih dari 7 ribu rudal antitank dari Inggris.

Perang Ukraina juga memberikan dampak atas terbatasnya total volume senjata dalam jangka waktu lima tahun terakhir.

Baca Juga: China Mau Pasok Senjata ke Rusia, Jerman: Ada Konsekuensinya!

3. Pangsa pasar penjualan senjata Rusia mengalami penurunan

Meskipun ekspor senjata AS ke Ukraina mengalami peningkatan tajam, angka tersebut masih di bawah tingkat senjata yang dikirim AS ke empat negara lain pada tahun lalu, termasuk Kuwait, Arab Saudi, Qatar dan Jepang.

Sementara pangsa pasar Rusia, yang merupakan negara dengan pemasok senjata terbesar kedua di dunia, turun dari angka 22 persen menjadi 16 persen.

Penurunan ekspor senjata dari Rusia itu kemungkinan disebabkan oleh invasinya di Ukraina yang semakin membatasi ekspor senjata dari Rusia. Selain itu, Rusia juga akan memprioritaskan pasokan senjata tentaranya dan permintaan dari negara lain akan tetap rendah karena sanksi perdagangan terhadap Rusia.

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya