Papua Nugini Akan Resmikan Kedutaan Besarnya di Yarusalem Pekan Depan

Langkah kontroversial yang diambil Papua Nugini

Jakarta, IDN Times- Papua Nugini akan membuka kedutaan pertamanya di Yarusalem, Israel, pekan depan. Peresmian kedutaan akan dilakukan pada 5 September 2023, ketika Perdana Menteri James Marape berkunjung dan bertemu dengan pemimpin Israel.

Langkah kontroversial yang diambil Papua Nugini sejalan dengan Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara lain, yang mengakaui bahwa Yarusalem adalah ibu kota Israel. Kementerian Luar Negeri Israel juga menyambut baik keputusan Papua Nugini

“Ya, itu benar,” kata juru bicara pemerintah Papua Nugini pada Senin (28/8/2023), dikutip dari Times of Israel.

1. Status Yarusalem yang menjadi rebutan

Hingga saat ini, Yarusalem adalah salah satu isu paling kontroversial dalam konflik Israel- Palestina. Dalam perang Timur Tengah 1967, Israel merebut bagian timur Yarusalem dari Yordania kemudian mendeklarasikannya sebagai ibu kota. 

Namun, sebagian besar komunitas internasional tidak mengakui klaim kedaulatan Israel atas Yarusalem Timur, yang merupakan rumah bagi tempat suci orang Yahudi, Muslim dan Kristen.

Sementara, Palestina menginginkan Yarusalem Timur menjadi ibu kota mereka di masa depan.

Sebagian besar negara yang memiilki hubungan diplomatik dengan Israel mempunyai kedutaan besar di Tel Aviv, kota yang menjadi pusat ekonomi dan budaya Israel. Sejak 2018, hanya empat negara yang memindahkan keduataan besar mereka di Israel ke Yarusalem, termasuk, AS, Kosovo, Guatemala dan Honduras.

Baca Juga: Bertemu Menlu Israel, Menlu Libya Dipecat 

2. Meningkatnya kepentingan geopolitik di kawasan Pasifik

Papua Nugini adalah salah satu negara Pasifik yang secara teratur memberikan suara bersama Israel di PBB. Pada Desember 2022, Papua Nugini adalah salah satu dari 25 negara yang bergabung dengan Israel menentang resolusi Mejelis Umum PBB, yang meminta Mahkamah Internasional untuk mempertimbangkan konflik Israel-Palestina.

Namun pada 2018, sekitar 25 negara tersebut memilih mengecam pengakuan AS atas Yarusalem sebagai ibu kota Isarel, sementara lima negara Pasifik lainnya menolak kecaman tersebut.

Kepentingan geopolitik di negara kepaulauan Pasifik sedang mengalami peningkatan seiring China dan AS berebut pengaruh di Papua Nugini dan negara-negara tetangga di Samudra Pasifik.

3. Langkah Papua Nugini menuai kritik dari sekutu dan mitranya

Papua Nugini akan menjadi negara kelima yang menempatkan kantor kedutaannya di Yarusalem dan yang pertama dari kawasan Kepulauan Pasifik. Itu dapat berdampak pada negara Pasifik lainnya yang memiliki hubungan dekat dengan Papua Nugini, termasuk Fiji, Kepulauan Solomon dan Vanatu. Mereka memungkinkan melakukan hal yang sama.

Tetapi, langkah Papua Nugini juga menuai kritik dari beberapa sekutu dan mitra Papua Nugini, seperti Australia, China, dan Indonesia, yang mendukung negosiasi terhadap masalah Yarusalem berdasarkan resolusi PBB.

Papua Nugini mulai menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada 1978, setelah medapatkan kemerdekaan dari Australia. Kedua negara telah menjalin hubungan bilateral dalam berbagai bidang, termasuk pertanian, kesehatan, pendidikan dan keamanan.

Baca Juga: Jokowi dan PM Papua Nugini Sepakat Buat Roadmap Kerja Sama 5 Tahun

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya