Penembakan di Florida Tewaskan 4 Orang, Motif Diduga Rasial

3 korban berkulit hitam

Jakarta, IDN Times - Penembakan di Jacksonville, Florida pada Sabtu sore (26/8/2023), menewaskan sedikitnya 4 orang termasuk tersangka. Pihak berwenang mengatakan, penembakan brutal di toko Dollar Genaral itu bermotif rasial. Para pejabat mengatakan tersangka meninggal karena bunuh diri.

Sheriff Jacksonville, TK Waters, mengatakan tersangka yang berkulit putih memasuki Toko Dollar setelah jam 1 siang waktu setempat. Dia kemudian melepaskan tembakan yang menewaskan tiga orang. Semua korbannya berkulit hitam, ujar Waters.

“Dia menargetkan sekelompok orang tertentu, dan itu adalah orang kulit hitam,” kata Waters. "Tersangka meninggal karena luka tembak yang dia lakukan sendiri," imbuh Waters.

Baca Juga: 5 Fakta Penembakan Massal di California yang Tewaskan 3 Orang

1. Pelaku menggunakan senapan jenis AR-15

Waters mengatakan tersangka mengenakan rompi taktis dan masker, serta membawa senjata dengan Glock dan senapan jenis AR-15, ada juga swastika di senjatanya. Tidak ada korban lain yang terluka dalam penembakan itu. Para korban tewas, dua laki-laki dan satu perempuan masih belum dapat diidentifikasi.

Walikota Jacksonville, Donna Deegan, menyebut penembakan itu sebagai kejahatan yang penuh dengan kebencian. Waters mengatakan dalam sebuah jurnal yang dimiliki pria bersenjata itu, dia merinci ideologi kebencian yang menjijikkan.

Di dalam jurnal itu, pria itu juga mengungkap penembakan itu bermotif rasial dan pelaku membenci orang berkulit hitam. Pria bersenjata itu melakukan aksinya sendirian dan diyakini bukan bagian dari kelompok besar mana pun.

“Dia mengambil kesempatan itu untuk mengenakan rompi antipeluru di luar dan mengenakan masker di luar, lalu melanjutkan ke toko tempat dia melakukan tindakan mengerikan ini,” kata Waters kepada Jim Acosta dari CNN.

Baca Juga: Penembakan Massal di Chicago, Satu Perempuan Tewas dan Delapan Luka

2. Pelaku sempat ingin menyerang Universitas Edward Waters

Lokasi penembakan berada di dekat Universitas Edward Waters, sebuah perguruan tinggi kulit hitam yang bersejarah di negara bagian AS bagian selatan. Pihak universitas mengatakan, penembak sudah berada di kampus itu sebelum insiden penembakan di toko.

“Seorang petugas keamanan di kampus Universitas Edward Waters menyerang seorang pria tak dikenal di sekitar Perpustakaan Centennial di kampus,” kata universitas. “Orang tersebut menolak untuk mengidentifikasi diri dan diminta untuk pergi.” imbuh universitas, dikutip Al Jazeera.

Universitas juga menambahkan, orang yang kemudian teridentifikasi sebagai pelaku penembakan itu, pergi dan tidak menyebabkan insiden di kampus tersebut.

3. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa

Waters mengatakan pelaku penembakan itu pernah terlibat dalam insiden kekerasan dalam rumah tangga pada 2016. Saat itu, dia secara tidak segaja masuk ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa.

Sebelum pelaku melakukan serangan, dia sempat mengirim pesan teks kepada ayahnya, menyuruh untuk memeriksa komputernya. Setelah menemukan tulisan tersebut, sang ayah kemudian menelepon panggilan darurat, namun penembakan sudah terjadi.

Dilihat dari tulisan-tulisannya, para penyelidik yakin bahwa dialah yang melakukan penembakan. Waktu penembakan terjadi adalah hari di mana peringatan lima tahun serangan lain di Jacksonville, di mana seorang pria bersenjata membunuh dua orang di sebuah turnamen video game di Jacksonville.

Baca Juga: Penembakan Massal di Texas, 3 Orang Tewas

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya