Prancis Akan Kirim Ratusan Kendaraan Lapis Baja Tua ke Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Menteri Pertahanan Prancis, Sebastien Lecornu, mengatakan bahwa negaranya Paris akan mengirim ratusan kendaraan lapis baja tua dan rudal permukaan-ke-udara baru ke Ukraina untuk melawan serangan Rusia.
Setelah melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Emmanuel Macron meminta Lecornu untuk menyiapkan paket bantuan baru. Paket tersebut akan mencangkup peralatan Prancis yang sudah tua namun masih berfungsi.
“Tentara Ukraina perlu mempertahankan garis depan yang sangat panjang, yang memerlukan kendaraan lapis baja, ini sangat penting untuk mobilitas pasukan dan merupakan bagian dari permintaan Ukraina,” kata Lecornu, dikutip Reuters.
1. Kendaraan berumur sekitar 40 tahun
Prancis sedang mempertimbangkan untuk menyediakan kendaraan pengangkut pasukan garis depan Vehicule de l'Avant Blinde (VAB) pada 2024 dan 2025 untuk Kiev. Beberapa di antaranya berusia 40 tahun.
“Kami sedang membicarakan ratusan proyek tersebut untuk tahun 2024 dan awal tahun 2025,” katanya, dikutip dari Barron's.
Prancis juga akan memasok lebih banyak rudal antipesawat Aster 30 untuk peluncur SAMP/T. Sistem tersebut hampir mirip dengan sistem pertahanan udara Patriot yang dipasok Amerika Serikat (AS).
Rudal Aster mampu mencegat pesawat tempur, drone, dan rudal jelajah dalam jarak 120 kilometer. Rudal juga digunakan di Laut Merah, tempat fregat Prancis mempertahankan lalu lintas maritim dari serangan Houthi Yaman.
“Kami juga mengembangkan amunisi yang dioperasikan dari jarak jauh dalam jangka waktu yang sangat singkat, untuk dikirimkan ke Ukraina mulai musim panas ini,” kata Lecornu.
Baca Juga: Rusia Gempur Ukraina di Tengah Pemecatan Anggota Kabinet
Editor’s picks
2. Prancis akan gunakan Griffon generasi berikutnya
Dilansir Kiev Independent, Ukraina mengalami kekurangan amunisi yang parah dalam beberapa bulan terakhir, yang menjadi salah satu penyebab hilangnya kota Avdiivka di garis depan pada Februari.
Pada 26 Maret, Lecornu mengatakan bahwa paket pertahanan yang akan dikirim ke Ukraina akan mencangkup 78 Howtzer Caesar. Selain itu, Prancis juga akan memberikan peluru artileri tambahan untuk Kiev.
Meskipun berusia lebih dari 40 tahun, pengangkut personel lapis baja Paris masih beroperasi. Sementara, persediaan militer Prancis akan digantikan oleh kendaraan Griffon generasi berikutnya.
3. Prancis minta percepat produksi rudal Aster
Lecornu mengatakan, Kementerian Pertahanan bekerja sama dengan produsen rudal Eropa MBDA untuk mempercepat prosuksi rudal Aster. Dia juga telah mengeluarkan surat perintah kepada perusahaan tersebut untuk menambah pasokan amunisinya.
Bulan lalu, Macron juga menyarankan kemungkinan negara-negara Eropa mengirim pasukan ke Ukraina. Tetapi, dia memperingatkan bahwa belum ada kesepakatan untuk itu, karena sekutu telah setuju untuk meningkatkan upaya pengiriman lebih banyak amunisi ke Kiev.
Secara terpisah, karena semakin menipisnya amunisi Ukraina, AS diminta untuk segera mengakhiri kebuntuan politik yang telah membekukan paket bantuan baru senilai 60 miliar dolar AS (Rp952,8 trilun).
Baca Juga: PM Polandia: Gegara Rusia, Eropa Kini Masuki Masa Pra-Perang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.