Protes Dukung Palestina, Seorang Pengunjuk Rasa Bakar Diri di Atlanta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Seorang pengunjuk rasa dengan membawa bendera Palestina melakukan aksi bakar diri di luar gedung konsulat Israel di Atlanta pada Jumat (1/12/2023). Aksi tersebut melukai seorang petugas keamanan yang mencoba melakukan intervensi.
Kepala kepolisian Atlanta, Darin Schierbaum mengatakan, pelaku yang bakar diri saat ini dalam kondisi kritis.
“Kami yakin gedung ini tetap aman, dan kami tidak melihat adanya ancaman di sini. Kami yakin itu adalah tindakan protes politik yang ekstrem,” kata Schierbaum.
1. Pelaku menggunakan bensin untuk membakar diri
Kepala Pemadam Kebakaran Atlanta, Roderick Smith, mengatakan pelaku membakar diri dengan menggunakan bensin. Pelaku mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.
“Kami sedih mengetahui adanya aksi bakar diri di pintu masuk gedung kantor,” kata Konsul Jenderal Israel untuk AS bagian tenggara, Anat Sultan-Dadon.
“Sungguh tragis melihat kebencian dan hasutan terhadap Israel diungkapkan dengan cara yang mengerikan. Kesucian hidup adalah nilai tertinggi kami,” tambah dia.
Kantor FBI di Atlanta telah berkoordinasi dengan penegak hukum. Namun, konsulat dan kedutaan besar Israel di Washington belum menanggapi permintaan komentar.
Baca Juga: Bantu Israel, Inggris Kirim Pesawat Intai untuk Mencari Sandera
2. Polisi tingkatkan patroli di wilayah tertentu
Schierbaum mengungkapkan, polisi telah menyadari meningkatnya ketagangan di komunitas Yahudi dan Muslim. Pihaknya telah meningkatkan patroli di lokasi tertentu termasuk di wilayah konsulat.
Sebagai informasi, Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada Jumat setelah perundingan untuk memperanjang gencatan senjata yang berlangsung selama seminggu tidak berhasil. Israel bersumpah untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok militan itu menyerang Israel pada 7 Oktober lalu.
Menurut hitungan Israel, serangan Hamas sejak 7 Oktober telah merenggut sekitar 1.200 jiwa dan menyandera 240 orang. Menteri Kesahatan Gaza menyebut, lebih dari 15.200 orang tewas akibat serangan Israel di Gaza.
3. Berakhirnya gencatan senjata menambah penderitaan di Gaza
Dimulainya kembali perang antara Israel dan Hamas menambah penderitaan di Gaza. Sekitar 2 juta penduduk Gaza berdesakan di wilayah selatan, tempat Israel mendesak warganya pindah pada awal perang dimulai.
Permusuhan yang kembali terjadi juga meningkatkan kekhawaitiran karena masih ada sekitar 140 orang yang disandera oleh Hamas dan militan lainnya. Gagalnya gencatan senjata juga menjadi pukulan bagi keluarga-keluarga yang masih disandera.
Qatar dan Mesir yang menjadi mediator mengatakan, para perunding berusaha mencapai kesepakatan untuk memulihkan gencatan senjata. Namun, Hamas dan Israel saling menyalahkan karena melanggar gencatan senjata.
Baca Juga: 700 Warga Palestina di Gaza Tewas dalam 24 Jam Diserang Israel
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.