Presiden Nursultan Nazarbayev sudah lama menyetujui bahwa bahasa utama yang ada di Kazakhstan adalah bahasa Kazakh. Sedangkan bahasa Rusia menjadi bahasa kedua yang dapat digunakan.
Tapi karena pengaruh Uni Soviet yang telah mengindoktrinasi rakyat Kazakh dalam penggunaan bahasa Rusia, hal ini terus terbawa hingga sekarang.
Ketika masih di bawah pengaruh Uni Soviet, secara garis besar etnis Rusia jauh lebih banyak dari pada etnis Kazakh di Kazakhstan. Hal ini pula yang ikut memicu penggunaan bahasa Rusia yang cukup kuat.
Tetapi ketika Soviet runtuh, etnis Rusia mulai berkurang secara drastis dan orang-orang Kazakh mulai menggantikan peran dominasi di negara mereka sendiri.
Semenjak kejatuhan Soviet hingga sekarang, publik meminta Pemerintah terutama Presiden mereka Nursultan Nazarbayev, untuk lebih mempromosikan bahasa Kazakh. Nazarbayev sendiri sudah menggunakan banyak cara agar bahasa Kazakh mereka, yaitu bahasa Turkic, dapat bersaing dan menjadi bahasa nasional sepenuhnya.
Ia juga sudah menyampaikan akan segera melakukan nasionalisasi buku tulis yang menggunakan alfabet Cyrillic yang diadaptasi dari Rusia, diubah menjadi huruf latin Kazakh. Ditambah lagi, para menteri yang tergabung dalam kabinetnya sudah diwajibkan menggunakan bahasa Kazakh dalam setiap pertemuan.
Sedangkan bagi menteri atau pejabat kementerian yang belum dapat menguasai bahasa Kazakh dengan baik, akan mendapat penerjemahan khusus. Mereka diharapkan segera menguasai bahasa Kazakh. Sehingga kabinet Presiden dapat 100 persen bebas dari bahasa asing.