Brasil: Penyakit Sapi Gila, Ekspor Daging ke China Ditunda

Penundaan ekspor akan dilakukan dalam waktu 2 minggu

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian Brasil telah mengumumkan terdapat dua kasus penyakit sapi gila di rumah perdagangan hewan Brasil di dua tempat yang berbeda, yakni Minas Gerais dan Mato Grosso, dilansir dari Al Jazeera.

Adanya kemunculan penyakit sapi gila ini membuat Brasil terpaksa membatasi pergerakan daging sapinya di seluruh dunia. Melalui pernyataan Kementerian Pertanian, Peternakan dan Pasokan (MAPA) Brasil pada Sabtu (4/9/2021) mereka mengkonfirmasi jika penundaan ekspor daging sapi akan dilakukan terhadap China dalam kurun waktu 2 minggu.

Namun, meski kemunculan penyakit sapi gila ini sempat menimbulkan rasa khawatir pada masyarakat setempat, pihak pemerintah menyatakan jikalau penyakit ini tak akan membahayakan manusia dan tak menular.

1. Brasil merupakan pengekspor daging sapi terbesar di dunia  

Dilansir Reuters Health, Brasil menjadi salah satu negara terbesar di dunia dalam hal ekspor daging sapi. Di mana China dan Hong Kong adalah dua pelanggan terbesarnya hingga saat ini.

Namun akibat kemunculan kasus “tidak biasa” ini secara spontan, membuat Brasil secara terpaksa menangguhkan sementara kegiatan ekspor daging sapinya.

“Ini akan membuat pasokan daging sapi di seluruh dunia menjadi sangat ketat saat kita memasuki periode permintaan terbesar tahun ini secara global,” jelas analisis industri daging Simon Quilty dikutip dari ABC News.

Lebih lanjut, Quilty juga mengungkapkan bahwa Brasil mengekspor rata-rata 71.000 ton daging sapi ke China setiap bulannya. Dan atas kasus ini, diperkirakan penundaan ekspor akan dilakukan dalam dua minggu ke depan.

Melansir CGTN News, Penyakit yang bernama “bovine spongiform encephalopathy” (BSE) ini teridentifikasi di dua tempat berbeda, yakni di kota Belo Horizonte di Minas Gerais dan di kota Novaa Cana do Norte di Mato Grosso. 

2. Bukan pertama kali, pada 2019, Brasil juga pernah menghentikan sementara ekspor daging sapinya ke China 

Baca Juga: Cegah Antraks, Hewan Kurban di Gorontalo Disuntik Vaksin

Ini bukan kali pertama terjadi, terutama di Mato Grosso. Pada tahun 2019, Brasil kembali melakukan penghentian sementara untuk ekspor daging sapinya terhadap China lantaran munculnya dugaan penyakit sapi gila (BSE) atipikal yang menyerang sapi berumur 17 tahun di Mato Grosso.

Kala itu, penundaan ekspor dilakukan dalam kurun waktu 10 hari, melansir dari ABC News.

Layaknya Australia, Brasil juga dianggap sebagai area risiko penyakit sapi gila (BSE) yang tidak dapat diabaikan begitu saja.

3. Penyakit Sapi Gila (BSE) pertama kali muncul di Inggris  

Brasil: Penyakit Sapi Gila, Ekspor Daging ke China Ditundailustrasi penyakit sapi gila (unsplash.com/Wolfgang Hasselmann)

Dilansir Al Jazeera,  penyakit yang ditandai dengan sikap sapi yang lebih agresif dan sering mengamuk ini muncul pertama kali di Inggris pada tahun 1980-an.  

Sejak dari sana, penyebaran penyakit sapi gila ini kian meluas di negara-negara lainnya yang ada di dunia.

Penyebaran penyakit ini bisa disebarkan melalui peternak yang memberi makan hewan ternak menggunakan daging hewan mati yang telah terinfeksi.

Baca Juga: Kenali Penyakit Menular dari Hewan Kurban dan Cara Mencegahnya

Nurul Huda Rahmadani Photo Verified Writer Nurul Huda Rahmadani

cats

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya